INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kalteng, Sunarti, mengatakan bahwa penting untuk memahami bahwa transformasi zaman tidak hanya terbatas pada digitalisasi, namun juga telah merambah ke dunia pertanian dengan hadirnya terobosan teknologi perkebunan cerdas. Teknologi ini mampu mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan hasil panen dengan melawan serangan hama, Jumat, 19 Januari 2024.
“Penerapan teknologi smart farming dapat membantu mengurangi limbah dan kerugian hasil panen dengan memberikan pemantauan yang akurat dan meminimalkan risiko,” kata Sunarti.
Dengan adanya terobosan teknologi perkebunan cerdas ini, para petani akan lebih mudah merawat tanaman dari gangguan parasit yang merugikan. Hal ini dilakukan melalui penambahan kegiatan sebelum penggunaan teknologi, seperti pelatihan langsung di lapangan dan uji coba untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Teknologi perkebunan cerdas ini berbentuk seperti rumah kaca, namun tidak menggunakan kaca melainkan material anyaman nilon yang kuat untuk sirkulasi udara, dan memungkinkan cahaya matahari cukup masuk ke dalam ruangan bagi tanaman.
Aplikasi teknologi ini juga dilengkapi dengan alat-alat canggih yang memudahkan petani. Mereka tidak lagi perlu menggunakan centong untuk menyiram tanaman, karena telah ada sistem penyiraman otomatis yang dikendalikan oleh sistem yang terintegrasi.
Tergantung pada jenis tanaman, berbagai metode dapat diterapkan. Misalnya, tanaman yang tumbuh hanya dengan air bisa menggunakan metode hidroponik, sementara tanaman yang membutuhkan tanah dapat ditanam dengan tanah subur dan disiram menggunakan mesin penyiram otomatis.
Penulis : Redha
Editor : Andiran