INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Pusat meminta Pemerintah Daerah untuk meningkatkan upaya kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2023, termasuk menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla Tingkat Provinsi. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah H. Edy Pratowo saat memimpin Rapat Koordinasi Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Kalimantan Tengah, yang dilaksanakan di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Jumat 12 Mei 2023.
“Sampai dengan saat ini, sebanyak empat kabupaten/kota sudah menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan, yaitu Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Barito Selatan, dan Kota Palangka Raya,” kata Wagub.
Mengenai penetapan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla tersebut, Pemprov Kalteng menyampaikan permohonan dukungan ke Pemerintah Pusat, berupa operasi pemadaman melalui udara dengan rincian dua Helikopter Waterbombing dan satu Helikopter Patroli.
“Kita juga memohon dukungan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC); dukungan operasional melalui Dana Siap Pakai (DSP) untuk operasi pemadaman darat, yang dilakukan Personel Korem 102/Panju Panjung dan Polda Kalimantan Tengah serta Pangkalan TNI AU Iskandar Pangkalan Bun; dan dukungan tambahan tempat penampungan air portabel atau flexible tank sebanyak 28 unit, untuk didistribusikan ke wilayah-wilayah prioritas rawan karhutla,” jelas Wagub.
Sementara itu Plt. Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng Ahmad Toyib mengatakan berdasarkan data karhutla pada tanggal 9 Mei 2023, titik panas berdasarkan data dari hotspot BRIN sebanyak 616 hotspot. Titik tersebut tersebar pada 13 kabupaten/kota kecuali Barito Selatan, sedangkan kejadian karhutla yang dilaporkan kabupaten/kota sebanyak 87 kejadian, yang disebar pada 10 kabupaten/kota kecuali Barito Timur, Gunung Mas, Kapuas dan Seruyan.
“Warning bagi kita semua, untuk bulan April 2023, hotspot dan kejadian karhutla mengalami peningkatan yang sangat signifikan, hotspot sudah mencapai 220 hotspot dan kejadian karhutla dilaporkan sebanyak 16 kali, dan untuk bulan Mei 2023 hotspot sebanyak 58 hotspot dan kejadian dilaporkan sebanyak lima kali,” katanya.
Usai rapat, Edy Pratowo menyebut bahwa rapat koordinasi ini dilaksanakan dalam rangka kesiapan Kalteng dalam mengatasi Karhutla tahun 2023. “Bapak Gubernur memberikan atensi penuh terhadap Karhutla ini. Kita sudah sepakat status siaga darurat Karhutla akan dilakukan di bulan Mei ini, namun untuk waktunya nanti akan kita sampaikan,” pungkasnya.
Hadir pada rapat koordinasi tersebut, Unsur Forkopimda, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Kalteng Katma F. Dirun, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya Catur Winarti, serta Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng. (**)
Sumber: MMC Kalteng
Editor: Andrian