INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) kembali mendapatkan penghargaan berupa Insentif Fiskal dari Pemerintah Pusat. Untuk Tahun Anggaran 2024, Provinsi Kalimantan Tengah berhasil masuk dalam kategori Pengendalian Inflasi Daerah Periode I, bersama dengan tiga provinsi lainnya. Insentif yang diberikan kepada Kalimantan Tengah tahun ini sebesar Rp5.734.723.000.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian, bersama Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Senin, 5 Agustus 2024.
Dalam sambutannya, Menteri Tito Karnavian menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Keuangan atas penghargaan ini dan menegaskan peran Kementerian Keuangan dalam mendukung upaya pengendalian inflasi. Beliau menyampaikan, “Hal ini menegaskan pentingnya pengendalian inflasi menjadi prioritas kita semua.”
Lebih lanjut, Tito Karnavian menyampaikan ucapan selamat kepada daerah yang memperoleh Insentif Fiskal periode pertama Tahun Anggaran 2024. Beliau menyampaikan, “Saya berharap ajang ini menjadi pemicu bagi kita untuk bersama-sama memperkuat komitmen dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menekan laju inflasi di Indonesia.”
Kalteng Kembali Terima Insentif Fiskal, Ketua TPID Kalteng Nuryakin: Pengendalian Inflasi Perlu Inovasi dan Kreativitas
Wakil Gubernur H. Edy Pratowo menerima Penghargaan Insentif Fiskal Tahun Anggaran 2024 Kategori Pengendalian Inflasi Daerah dari Menteri Dalam Negeri.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, menyampaikan pandangannya saat diwawancarai MMCKalteng seusai menerima penghargaan. Ia menegaskan, pemberian insentif fiskal oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah merupakan wujud komitmen kuat pemerintah pusat dan daerah dalam mengelola inflasi secara efektif.
“Pada Juli lalu, kita juga mendapatkan insentif fiskal dari pemerintah pusat dan kita bersyukur bisa menerimanya kembali tahun ini. Ini merupakan bukti komitmen pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi,” ungkap Wagub.
Edy Pratowo juga mengakui, capaian ini merupakan hasil kerja keras pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
“Intinya sinergi, pengelolaan inflasi yang terfragmentasi atau sektoral tidak akan membuahkan hasil. Semua instansi pemerintah dan masyarakat harus berperan aktif,” pungkasnya.
Dalam wawancara terpisah, H. Nuryakin, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah sekaligus Ketua TPID, mengatakan bahwa strategi dan inisiatif yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan TPID benar-benar difokuskan untuk menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat.
“Inisiatif seperti program pasar murah, pasar berimbang, bantuan sosial, budidaya sakuyan lombok, dan pemanfaatan pekarangan bukanlah ide spontan. Gubernur dan Wakil Gubernur bersama-sama mengkaji isu-isu ini, yang kemudian secara sistematis dilaksanakan oleh TPID,” jelas Nuryakin.
Penulis: Redha
Editor: Andrian