INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurahman selaku Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), memberikan materi pembekalan terkait materi Pluralisme dan Ketahanan Nasional pada kegiatan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan Tahun 2022 yang diselenggarakan di Stadion Mini Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Minggu, 17 Juli 2022.
Kegiatan pembekalan ini didengarkan langsung oleh 1.000 peserta KKN Kebangsaan dari sekitar 73 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia dan 1.300 peserta KKN Bersama Tematik dari Universitas Palangka Raya.
“Keamanan negara merupakan faktor yang sangat menentukan terkait berlangsungnya suatu negara, tanpa mampu mempertahankan negara maka negara akan hancur. Ancaman semakin kompleks baik dari ideologi, bidang politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, kambtibmas, termasuk bidang hukum ini sangat kompleks, sehingga dapat menjadi ancaman bagi negara,” kata Dudung dalam pemaparannya.
Dudung kemudian membahas terkait waktu sering dihabiskan oleh pemuda atau mahasiswa dalam hal penggunaan internet sehari-hari. “Hampir 196,7 juta pengguna internet, dan hampir 145 juta adalah generasi z dan milenial yaitu mahasiswa sekarang. Lalu 73 persen didominasi oleh generasi z dan milennial dengan waktu penggunaan rata-rata hampir delapan jam per hari,” ujar Dudung.
“Dan hampir semua informasi bersumber dari media sosial. Sehingga berpotensi terpapar berita yang dapat membuat kita tercemar hoax dan akan merusak generasi muda. Oleh karenanya kita harus cerdas dalam menggunakan teknologi di era sekarang ini,” sambungnya.
Dudung menginginkan Generasi sekarang harus banyak literasi dan melihat dengan cermat. Sehingga tidak mudah tercemar berita bohong atau hoax.
Ia kemudian mengulik terkait penyebab konflik yang terjadi di kawasan timur tengah. “Terkait konflik yang terjadi di Timur Tengah daerah-daerah seperti Suriah, Iraq, Afghanistan, dan negara timur tengah yang lain, itu terjadi karena masyarakatnya tidak bersatu dan sehingga terjadi konflik antar sesama mereka,” terangnya.
“Negara Timur Tengah saja yang memiliki satu daratan yang tersambung bisa rentan terkena konflik, lalu bagaimana dengan Indonesia negara yang memiliki kurang lebih tujuh belas ribu pulau dengan berbagai budaya serta adat istiadat yang berbeda, tentu saja lebih rentan terhadap konflik golongan,” lanjut Dudung memaparkan.
Masyarakat khususnya mahasiswa harus saling menghargai budaya bangsa, karena Pancasila sebagai Ideologi negara Indonesia. “Indonesia sebagai negara yang berideologi Pancasila harus menerapkan sila-sila yang ada pada Pancasila dari Ketuhanan yang maha Esa hingga Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, harus ditegakkan bersama,” pungkas Jendral Dudung.
Editor: Andrian