INTIMNEWS, COM. PALANGKA RAYA – Pengamat Politik di Kalimantan Tengah (Kalteng) Ricky Zulfauzan merespons manuver politik Ketua DPD Demokrat Kalteng, Nadalsyah atau Koyem jelang pemilihan gubernur (Pilgub) Kalteng 2024.
Tak tanggung-tanggung, Caleg DPR RI terpilih itu langsung mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur Kalteng ke tiga partai politik yakni, PDIP, NasDem dan PKB pada hari ini, Senin 29 November 2024.
Ricky menilai, merapatnya Koyem ke PDI-P, NasDem dan PKB merupakan langkah yang sangat cerdas.
“Pertama, beliau ingin menjadikan Demokrat dan PDI-P Kalteng berkoalisi. Pembacaan saya, ini dilakukannya untuk bersaing dengan H Agustiar untuk memperebutkan rekomendasi DPP PDI-P,” kata Ricky, Senin 29 April 2024.
Menurut dosen Fisip UPR ini, dengan merebut rekomendasi DPP PDI-P akan membuat calon lawan di Pilgub Kalteng lebih mudah.
“Selanjutnya adalah, siapa yang lebih mampu berkomunikasi dan mencapai deal di DPP PDI-P. Jika berhasil direbut, maka lawan berikutnya di Pilkada Kalteng 2024 relatif lebih mudah,” ujarnya.
Ricky berpendapat bahwa merapatnya Koyem ke PKB merupakan opsi lain mengantisipasi ditolak oleh PDI-P.
“Berikutnya mendaftar di PKB adalah sebagai plan B. Antisipasi jika tertolak di PDIP. Maka koalisi Demokrat-PKB ditambah satu partai kecil akan sangat menarik,” sebutnya.
Soal langkah politik dari Koyem yang tak mendaftar ke partai lain seperti Golkar dan PAN, menurut Ricky hal itu merupakan strategi dari Koyem.
“Menurut saya ini memang strategi H Koyem dengan tidak mendaftar ke partai Golkar dan PAN. Koyem mengunci pada 4 partai agar nantinya hanya tercipta 2 pasangan calon. head to head lagi,” ucapnya.
Dia menyimpulkan, kemungkinan besar rencana Koyem di Pilgub Kalteng nantinya untuk bersaing dengan Bacagub lain yakni H Abdul Razak dari partai Golkar.
“Sepertinya H Koyem memang ingin bersaing dgn H Razak dengan terlebih dahulu mengalahkan Agustiar dalam rekom PDI-P,” tandasnya.
Editor: Andrian