INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Ruas jalan penghubung Desa Rungun dan Desa Kondang, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kotawaringin Barat, mulai terendam banjir akibat luapan air Sungai Lamandau dan tingginya curah hujan.
Dedy salah seorang warga Rungun, mengatakan tergenangnya jalan penghubung antar desa ini sudah berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.
“Ketinggian banjir variatif, mulai setinggi mata kaki hingga selutut orang dewasa,” kata Dedy, Kamis (23/6/2022).
Kondisi tersebut membuat sebagian warga setempat mulai beralih menggunakan sarana transportasi perahu getek untuk menuju ibu kota kecamatan dan sebaliknya.
“Sudah 4 sampai 5 hari ini banjir. Kira-kira ketinggian banjir setengah motor dari badan jalan, kalo mobil bisa ja lewat, kalau motor bisa mogok dan hancur mesinnya,” ungkap Dedy.
“Jadi saat ini warga memilih naik getek (perahu) kalo ke Rungun,” sambungnya.
Mantan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ini menagih janji Pemkab Kobar dan berharap jalan tersebut bisa ditingkatkan agar terbebas dari banjir tahunan.
“Untuk Pemkab Kobar, tolong direalisasikan peninggian badan jalan yang rawan banjir, karena wacana tersebut udah lama dan sekarang belum pernah terealisasi,” kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya sudah lama merindukan jalan penghubung antar desa tersebut bisa benar-benar fungsional.
Ia bersama warga lainnya juga berharap pembangunan tidak hanya fokus di perkotaan.
“Kami masyarakat Desa Rungun sangat mengharapkan tindak lanjut dari Pemkab Kobar agar memfokuskan pembangunan jalan dari desa ke kota sesuai dengan visi misi presiden,” harapnya.
Sementara Warga Rungun lainnya, Nawan menyebutkan terdapat 3 titik yang tergenang banjir. Banjir tersebut juga membuat perjalanan pelajar ke sekolah terganggu.
“Tiga titik yang banjir. Titik pertama 50 meter, titik kedua 30 meter tapi agak dalam dan titik ketiga paling 10 meteran. Kasian para pelajar yang mau berangkat ke sekolah jadi terganggu,” ucapnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian