INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pada Kobar Expo 2024, stan Dinas Pertanian dipenuhi pengunjung yang antusias mempelajari inovasi ramah lingkungan dalam bertani, khususnya mengenai penggunaan pestisida nabati dari bahan-bahan tumbuhan. Di tengah kekhawatiran terhadap dampak pestisida kimia pada lingkungan dan kesehatan manusia, pestisida alami menjadi topik menarik yang disampaikan oleh Frans Kelly dalam sesi Zona Edukasi.
Frans memperkenalkan daun sirsak sebagai bahan utama pestisida alami yang efektif dan aman. “Daun sirsak, yang selama ini dikenal akan khasiatnya bagi kesehatan, sekarang terbukti bisa menjadi senjata ampuh dalam membasmi hama tanpa merusak lingkungan,” kata Frans, Rabu (30/10).
Menurutnya, daun sirsak mengandung senyawa aktif acetogenins, yang bekerja dengan cara menghambat respirasi sel hama hingga menyebabkan kematian. “Yang menarik, senyawa ini hanya berpengaruh pada hama tanpa merusak tanaman atau membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan,” jelas Frans lebih lanjut.
Keunggulan pestisida daun sirsak tidak hanya terbatas pada efektivitasnya, tetapi juga pada keamanan hasil panen. Karena berasal dari bahan alami, residu pestisida ini mudah terurai, sehingga tidak mencemari tanah dan air, serta tidak meninggalkan residu berbahaya pada tanaman. “Selain ramah lingkungan, hasil panen lebih aman untuk dikonsumsi, yang tentu penting bagi kesehatan kita,” tambah Frans.
Para petani yang telah mencoba pestisida alami ini memberikan testimoni positif. Salah seorang petani yang mengunjungi stan Dinas Pertanian di Kobar Expo mengungkapkan pengalamannya, “Sudah beberapa bulan kami menggunakan pestisida dari daun sirsak ini. Hama seperti ulat dan kutu cepat hilang, tapi tanaman kami tetap tumbuh sehat tanpa ada kerusakan.” Ia menyebutkan, pestisida ini mudah dibuat dan lebih terjangkau dibandingkan pestisida kimia yang harganya terus naik.
Frans juga menjelaskan cara sederhana membuat pestisida daun sirsak. Daun sirsak yang sudah tua dan segar diambil, dihancurkan, dan direndam dalam air selama 24 jam. “Setelah proses perendaman, cairan ini bisa langsung disemprotkan pada tanaman yang terserang hama. Beberapa petani menambahkan cabai atau bawang putih untuk meningkatkan efektivitasnya,” papar Frans sambil mendemonstrasikan cara pembuatan pestisida tersebut di depan para pengunjung.
Di akhir acara, Kris Budi Hastuti, Kepala Dinas Pertanian, turut memberikan pandangannya. Menurut Kris, pemanfaatan daun sirsak sebagai pestisida nabati menjadi solusi inovatif yang dapat membantu petani mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia. “Selain memberikan hasil yang baik, pestisida alami ini juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan manfaat kesehatan jangka panjang bagi masyarakat,” ujar Kris.
Lebih lanjut, Kris menekankan bahwa inovasi ini selaras dengan upaya Kabupaten Kotawaringin Barat dalam mendorong praktik pertanian berkelanjutan yang aman bagi lingkungan. “Kami berharap semakin banyak petani yang menggunakan pestisida alami ini untuk mendukung ketahanan pangan dan menjaga kualitas lingkungan hidup kita,” tutup Kris.
Dengan beragam manfaatnya, pestisida berbahan daun sirsak ini berpotensi besar menjadi alternatif andalan bagi petani di Kotawaringin Barat, sekaligus menunjukkan bahwa inovasi berbasis alam dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk masa depan pertanian yang lebih hijau.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit