INTIMNEWS, KOTAWARINGIN TIMUR – Kelompok 72 KKN Tematik Mandari Universitas Palangka Raya memiliki tiga program utama selama pelaksanaan KKN. Ketiga program itu, masing-masing Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan POC, Pembuatan Peta Desa dan Penyelesaian Permasalahan Tapal Batas, Pembuatan Website Desa dan Bimbingan Teknis.
Ketua Kelompok 72 KKN-TM, Aftri Saputra mengatakan, 80 persen penggunaan lahan Desa Bukit Harapan digunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Hanya saja tandan kosong kelapa sawit tidak dimanfaatkan oleh warga.
“Kami melihat alangkah baiknya jika tandan kosong diolah menjadi pupuk organic cair (POC) karena proses pembuatannya mudah. Apalagi bahan dan alat yang digunakan mudah ditemukan masyarakat,” jelasnya.
Aftri mengungkapkan, selain untuk tanaman sawit, POC ini juga baik digunakan pada tanaman hortikultura yang dapat ditanam di pekarangan rumah.
“Bimbingan teknis pembuatan pupuk organic cair dari TKKS juga kami lakukan agar harapannya Pembuatan POC ini bisa menjadi salah satu program BUMDes agar limbah TKKS tidak lagi terbuang begitu saja,” tambahnya.
Sementara untuk pembuatan peta desa, kata Aftri merupakan inisiatif dari mahasiswa KKN TM. Setelah pembuatan peta desa selesai, pihaknya kemudian membuat plang selamat datang.
“Namun saat pemasangan plang selamat datang, pihak desa sebelah mencabut dengan alasan pemasangan plang itu masih di wilayah desa tetangga,” urainya.
Karena ada masalah terkait tapal batas, pihaknya kemudian menginisiasi pertemuan dengan perangkat desa sebelah, yakni Desa Sari Harapan.
“Setelah musyawarah itu akhirnya ada kesepakatan. Dan ternyata peta yang kami buat sudah sesuai,” tambahnya.
Untuk pembuatan wesite, kata Aftri berawal saat pihaknya susah mencari informasi terkait Desa Bukit Harapan. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan agar informasi terkait Desa Bukit Harapan mudah diperoleh masyarakat umum. |
“Setelah website desa selesai dibuat dan sudah dilengkapi dengan profil desa, kami melakukan pelatihan bimbingan teknis untuk pengelolaan website desa,” sebutnya.
Pelatihan yang dilakukan, kata Aftri, yaitu tutorial login pada website, mengedit elemen pada website, mengedit dan membuat post terbaru. (*)
Editor: Irga Fachreza