INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Saat ini publik dihebohkan dengan kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh oknum guru bantu di salah satu pondok pesantren yang belum terdaftar di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Kasus itu menjadi perhatian Kepala Kemenag Kobar, Mulyono.
Mencuatnya kasus pencabulan di pondok pesantren yang belum terdaftar itu memunculkan inisiasi dari Kepala Kemenag Kobar, Mulyono, untuk melakukan investigasi menyeluruh kepada setiap lembaga pendidikan madrasah maupun pondok pesantren (ponpes), yang ada di Kotawaringin Barat.
Hal itu sampaikan Mulyono saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (9/3/2022).
Mulyono memastikan, bahwa terkait kasus pencabulan itu, pihaknya telah menurunkan tim dengan melibatkan jajaran (Kemenag) di setiap daerah yang ada di Kotawaringin Barat.
“Kita sedang melakukan investigasi ke semua lembaga pendidikan baik madrasah dan pesantren. Yang kita khawatirkan ini adalah puncak gunung es. Kita menurunkan tim untuk melihat semua dengan melibatkan jajaran Kemenag,” katanya.
Kasus pencabulan di salah satu ponpes di Kobar, yang sempat heboh beberapa hari yang lalu. “Saat kita cek Ponpes tersebut belum terdaftar di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat,” terang Mulyono.
Mulyono menegaskan bahwa jika terdapat hal yang serupa, maka pihaknya akan melakukan mitigas segera.
“Jadi jangan tunggu kejadian lagi baru bergerak. Semua lembaga pendidikan di Ponpes akan kami lakukan investigasi,” tuturnya.
Menurutnya, kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh salah seorang oknum guru bantu itu kini menjadi permasalahan bersama.
“Ini adalah problem bersama dan kita akan atasi bersama-sama. Jadi kekerasan seksual, pelecehan seksual, dan semua tindakan asusila itu harus kita atasi kalau perlu kita sikat,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, santriwati di salah satu ponpes yang terletak di Kobar, itu, menjadi korban pemerkosaan oleh guru dari ponpes tersebut.
Diketahui insiden asusila itu telah ditangani oleh kepolisian Polres Kotawaringin Barat. Bahkan korban sampai meninggal dunia.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian