INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) telah melakukan asessmen terhadap dua orang yang viral di medsos terkait perbuatan tak senonoh di pinggir jalan A Yani, Pangkalan Bun, pada Selasa, (9/1) pagi.
Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kobar melalui Sekretaris Dinsos Sanitro, bahwa berdasarkan hasil assesment, diketahui bahwa keduanya adalah sepasang suami istri asal Kebumen Jawa Tengah.
Namun, kata Sanitro yang mengalami depresi adalah sang istri inisial Q (28), sementara suaminya keadaan normal dan enak diajak komunikasi, Rabu 10 Januari 2024.
“Sebelum kejadian itu, menurut keterangan suaminya, bahwa secara psikologis Q merupakan wanita dewasa yang normal dan bisa bergaul dengan keluarga maupun tetangga yang kebetulan tinggal di Kebumen, bahkan nikah pun di Kebumen,” terang Sanitro.
Menurut keterangan suaminya Q pernah juga berkelakuan seperti orang depresi tepatnya di tahun 2019 di Kebumen, dan juga penyakit yang dialami istrinya baru kambuh kurang lebih sebulan ini.
“Sebelumnya Q normal saja dalam berkata ataupun berinteraksi dengan suami ataupun tetangganya,” ujar Sanitro.
Berdasarkan keterangan suaminya Q pernah mengalami depresi di tahun 2019 dengan alasan karena tidak boleh pacaran. Kemuduian depresi itu kambuh lagi, dengan alasan cemburu yang tidak beralasan.
Dan sampai akhirnya Q ngajak jalan suaminya dan sampai ke Jalan A Yani dengan tidak berbusana.
Saat itu, sempat suami melarangnya akan tetapi sang istri memukuli tanpa alasan, sampai pada akhirnya diamankan Babinkamtibmas Kelurahan Raja dan diantar ke Dinsos.
“Saat ini, klien Q dan suaminya dipulangkan karena ada yang bertanggung jawab di Pangkalan Bun,” jelasnya.
Sebelum kejadian sebetulnya klien pernah berobat di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, di bulan Desember 2003 dan juga terakhir setelah kejadian viral, Selasa 19 Januari 2023, dan masih mengkonsumsi obat dari dokter jiwa RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Jadi, sebelum berada di Pangkalan Bun, klien Q yang menikah pada Maret 2023 ini merantau bersama suaminya di bulan Agustus 2023, dan tinggal di daerah Trans H3 Lamandau, kata Sanitro.
“Suaminya ngurus lahan pribadi (lahan sawit) dan juga disela waktu ikut kerja di tempat orang. Sementara istrinya seperti ibu rumah tangga pada umumnya. Kemudian di Pangkalan Bun ini baru dua mingguan tinggal di rumah orang yang bertanggung jawab di wilayah Kelurahan Baru,” pungkasnya.
Penulis : Yusro
Editor : Andrian