INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kotawaringin Timur (Kotim), Multazam menyebut bahwa sebanyak 43 desa yang tersebar di 9 kecamatan masih tidak dapat menikmati akses internet alias blank spot.
Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kotim, per Desember 2020 puluhan desa masih mengalami blank spot.
“Desa-desa tersebut yakni Desa Rawasari, Makarti Jaya, Bapinang Hilir Laut dan Serambut di Kecamatan Pulau Hanaut. Desa Ganepo, Batuah dan Seragam Jaya di Kecamatan Seranau. Desa Soren,Rasau Tumbuh, Pamalian dan Hanjalipan di Kecamatan Kota Besi. Kemudian, Desa Tumbang Koling, Sei Ubar Mandiri dan Keruing di Kecamatan Cempaga Hulu,” ungkap Multazam, Sabtu 6 Maret 2021.
Lebih lanjut, disebutkan lagi yaitu Desa Pahirangan, Penda Durian, Kapuk dan Pantap di Kecamatan Mentaya Hulu. Desa Tumbang Payang, Tanah Haluan, Tumbang Tawan, Tumbang Saluang di Kecamatan Bukit Santuai. Desa Kuluk Telawang, Sei Puring, Tumbang Manya, Tumbang Sepayang, Buntut Nusa dan Tumbang Hanya di Kecamatan Antang Kalang.
Juga di Desa Tumbang Boloi, Tumbang Bajenei, Luwuk Kowan, Rantau Tampang, Tukang Langit, Batu Agung, Rantau Suang di Kecamatan Telaga Antang. Desa Luwuk Sampun, Tumbang Mijam, Mirah, Tanjung Jorong, Bukit Makmur, Wonosari, Mekar sari dan Damar Makmur di Kecamatan Tualan Hulu.
“Kami terus berupaya agar semua desa bisa tersentuh sinyal telepon. Walau pun misalnya tidak dibangun tepat di desa yang direkomendasikan, setidaknya masih masuk dalam radius jangkauan sinyal,” demikiannya
Sementara itu, penyebabnya diketahui masih adanya desa yang blank spot salah satunya adalah wilayah geografis yang dimiliki Kabupaten Kotim sangat luas.
Kondisi tersebut ditambah lagi dengan keadaan jumlah penduduk pada tiap desa yang masih sedikit sehingga menimbulkan pertimbangan ketat bagi para penyedia layanan GSM untuk berinvestasi pada jangkauan wilayah desa tertentu. (*)