INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Harga daging sapi di pasaran akan melonjak hingga tembus Rp 160.000 per kilogram (kg). Padahal, harga normalnya HET hanya Rp 140.000 per kilogram.
Ketua Asosiasi Pengusaha Pemotong Sapi (Aspepsi) Pangkalan Bun Anwar mengatakan, kenaikan harga daging sapi ini terjadi karena imbas dari distopnya pasokan ternak dari pulau Jawa karena merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Anwar menyebutkan ini dampak dari menipisnya stok ternak akan ada perubahan harga daging. “Namun untuk harga terbaru daging di Pangkalan Bun masih tahap sosialisasi dan belum diberlakukan,” ucapnya, Kamis (12/5/2022).
“HET daging yang sudah kita tentukan bersama belum berlaku hari ini, akan kita berlalukan pada Selasa, 17 Mei 2022,” sambung dia.
Sesuai HET, harga daging sapi murni Rp 140.000. Kemudian untuk Het yang akan diberlakukan, Selasa 17 Mei 2022 yaitu, Daging Rp 160.000, Rawon Rp 150.000, Tulang Rp 125.000, Rawon Lidah Rp 130.000, Paruh Rp 100.000, Barat Rp 100.000 dan Urat Rp.80.000;.
“Perubahan harga daging di pasar karena tidak adanya pasokan ternak yang didatangkan dari pulau Jawa, sehingga stok ternak di kandang pelaku usaha sangat menipis, kata Anwar.
“Untuk daging biasanya jatuhnya diharga Rp.150 ribu. Jadi yang kita tentukan HET-nya,” jelasnya.
Dengan adanya kondisi saat ini, Anwar mewakili pelaku usaha pemotongan ternak sapi berharap, agar wabah penyakit ini segera cepat berlalu dan ada solusi dari pemerintah terkait dengan permasalahan ini.
“Rekan-rekan pengusaha pemotongan sapi juga berharap ini segera dapat diberikan soluasi terbaik, sehingga pasokan ternak bisa normal kembali seperti biasa dan harga juga bisa normal,” pungkasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian