INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Di tengah larangan impor pakaian bekas, tak menyurutkan minat warga untuk berburu baju bekas. Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Pusat Penjualan Baju Bekas Bos atau bisa disebut Babebo di Pangkalan Bun ramai dikunjungi para pembeli.
Selain harganya yang murah, baju bekas yang dijual para pedagang merupakan pakaian bermerek dan original.
Tradisi beli baju lebaran sudah sangat melekat pada masyarakat Indonesia. Bahkan tradisi ini dilaksanakan semua kalangan masyarakat Indonesia dan bukan hanya warga yang memeluk agama Islam saja.
Membeli baju lebaran tidak hanya baju baru saja, ada juga warga yang membeli baju bekas atau thrifting.
Thrifting merupakan aktivitas membeli barang-barang bekas yang masih layak pakai untuk dipakai kembali. Aktivitas thrifting ini sangat digemari dari kalangan anak-anak, remaja, hingga orang tua di Pangkalan Bun.
Di Pangkalan Bun, minat masyarakat untuk membeli baju atau sepatu bekas masih tinggi, terutama menjelang Lebaran. Sejumlah toko barang thrifting ramai dikunjungi oleh para konsumen.
Roni, warga Pangkalan Lada konsumen pakaian bekas mengatakan bahwa ia lebih suka membeli pakaian ini karena harganya lebih terjangkau dibandingkan membeli pakaian baru. Selain itu, model maupun kualitasnya juga masih bagus.
“Harganya lebih murah, apalagi kalau hari Minggu ada bongkar baju bekas yang berkualitas”, ujarnya, saat ditemui di salah satu toko di Pangkalan Bun, Minggu (16/4/2023).
Toko ini banyak menyediakan jaket tebal, crewneck, celana outdoor, celana cinos, dress, blush, rok, hingga kemeja.
“Ada barang yang branded dan murah jadi harus cepet-cepetan,” ujar Roni.
Selain bermerek terkenal dan murah, Fauzi, pengunjung yang lain mengatakan mereka berburu baju karena kualitasnya yang masih bagus dan terkadang ada barang yang rare atau langka yang sudah tidak dipasarkan. Bagi mereka itu adalah harta karun.
“Harus pinter memilih barang apalagi kalau pas bongkaran barang baru datang ini,” kata Fauzi.
Penjaga toko, Rania mengatakan, peristiwa berebut barang tidak hanya terjadi sekali. Para pembeli mengetahui adanya barang baru atau ‘bongkaran’ -istilah dalam dunia thrifting Indonesia adalah memalui story WhatsApp.
Dia juga memaparkan “Ramai, apalagi mau hari raya seperti ini. Ada juga orang yang kulakan disini lalu dijual kembali di kampungnya,” ucapnya.
Penylis: Yusro
Editor: Andrian