INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Beredar pesan di group WhatsApp yang dibagikan oleh masyarakat ataupun secara pribadi, pesan ini menjelaskan tentang peredaran beras limbah yang dicampur dengan bahan kimia. Bahkan juga disebutkan beredar di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Minggu (10/4/2022).
Kasi Bina Usaha Perdagangan dan Pemasaran, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kobar, Muhammad Agusta Wijaya, mengatakan bahwa kejadian tersebut benar terjadi namun bukan pada tahun ini akan tetapi pada tahun 2017.
“Informasi yang terkait hal ini, UD Widodo yang disebutkan memproduksi beras yang mengandung bahan kimia adalah informasi yang salah,” jelasnya.
Dirinya menyebutkan, bahwa gudang penyimpanan beras UD Widodo itu memang pernah digerebek polisi , namun pada tahu 2017 silam.
“Tetapi, Labfor Polda Jawa Timur tidak menemukan adanya kandungan zat kimia dalam beras tersebut,” kata Muhammad Agusta Wijaya.
“Dari informasi yang kamii dapat saat itu, berasnya tidak terbukti mengandung bahan kimia, akan tetapi pemilik gudang UD Widodo tetap dijerat oleh Polres Malang atas dugaan penimbunan tersebut,” sambungnya.
Saat itu, terang Muhammad Agusta Wijaya, bahwa pihak kepolisian setempat mengatakan pelaku tidak bisa menunjukkan izin terkait usahanya.
“Hal itu melanggar UU tentang Pangan dan UU tentang Perlindungan Konsumen,” jelas Muhammad Agusta Wijaya.
Dirinya mengaku, tidak paham kenapa ada pesan WhatsApp tersebut, dan terus beredar di berbagai tempat hingga saat ini.
Agar tidak termakan isu hoaks tersebut, masyarakat seharusnya bisa melakukan cek fakta di internet.
Karena hal ini juga, lanjut Muhammad Agusta Wijaya pernah diulas dalam cekfakta.tempo.co dan disitu tertera bahwa kabar ini keliru, lengkap dengan penjelasan dari Kabag Humas Pemkab Malang.
“Harapannya dengan penjelasan ini, bila ada masyarakat yang mendapatkan pesan berantai tersebut agar tidak meneruskannya lagi, lantaran terbukti tidak benar,” terangnya.
Ini pesan berantai yang informasinya dinyatakan keliru tersebut:
“Ijin menginformasikan kpd masyarakat bila menemui merek beras di bawah ini tolong diinformasikan ke satgas pangan setempat.
Produsen Beras UD Widodo yg beralamat di Jln. Sultan Agung Ds Pringu Kec. Bululawang digrebek Tim Satgas Pangan Polres Malang.
Dalam pengerebekan Tim Satgas menemukan sejumlah jerigen berisi bahan kimia didalam gudang produksi seluas 70 meter x 30 meter. Jerigen2 tersebut berisi Pestisida, Tawas dan Insektisida. Bahan kimia tsbt dicurigai untuk pemutih beras limbah yg tak layak di Konsumsi.
Dalam pengerebekan proses pengolahan beras limbah yg dicampur bahan kimia sedang berlangsung.
Dalam hal ini pemilik Beras UD Widodo diamankan dan dijerat UU Pangan Nmr 18 Tahun 2012 Pasal 133 hingga Pasal 139 dengan Hukuman penjara 7 tahun hingga denda Rp 100 miliar.
Tim Satgas Pangan akhirnya Menyegel 140 Ton Beras Siap Edar milik UD Widodo
Menurut Keterangan Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung yg memimpin Tim Satgas Pangan dari keterangan Winarso pemilik pabrik, beras limbah berasal dari jombang kemudian diproses secara Kimia serta dikemas menjadi beberapa merk antara lain merk Jagung Emas dan Tomat, ” ujar Kapolres.
Dalam sehari UD Widodo bisa memproduksi beras Kimia sebanyak 28 sampai 30 Ton , dan dipasarkan daerah Malang Raya , Surabaya , Pangkalan Bun Kalteng dan Banjarmasin Kalimatan Selatan.
Dalam hal ini Tim Satgas membawa sempel baik beras yg uda jadi dan Bahan Kimia untuk diuji dilabfor. ( Adt).
“MOHON PERHATIAN “
Jangan beli beras merk ini,
beras rusak yg dicuci dgn bhn kimia sebabkan kanker,
sudah digerebek di Malang tapi beras sdh beredar diseluruh Jawa Timur.
Beras berbahan kimia beredar di Malang Raya ,sulawesi utara, sulawesi selatan, Kediri, Surabaya,jakarta, batam palembang, lampung, sumatra, Pangkalan Bun, maluku, papua dsb.
Daftar kemasan beras berbahan kimia sbb :
1. Jagung Mas
2. Beras Maju
3. Dewi Kunti
4. Empat Mata Merah
5. Empat Mata Biru
6. Empat Mata Hijau
7. Lele
8. Cendrawasih
9. Tomat
10. Dua Jago
Mohon dibantu share ke rekan2 keluarga kita, supaya tdk mengkonsumsi beras berbahan kimia tsb terimakasih.”.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian