
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Salah satu kelompok komoditas penyumbang inflasi di Kalimantan Tengah berasal dari kelompok transportasi utamanya akibat kenaikan tarif angkutan udara. Hal itu disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Tengah, Taufik Saleh kepada wartawan di kantornya, 5 April 2023.
Menurut Taufik, Harga tiket pesawat meningkat seiring dengan tingginya permintaan menjelang Ramadan yang bertepatan dengan libur nasional, di tengah masih terbatasnya frekuensi penerbangan ke/dari Kalimantan Tengah.
”Berdasarkan rilis BPS, selama Januari-Februari 2023, jumlah penumpang angkutan udara meningkat sebesar 28,82% (ctc), sementara dari sisi frekuensi penerbangan meningkat terbatas sebesar 11,35% (ctc). Hal ini tentunya tidak lepas dari masih terbatasnya jumlah maskapai yang dapat dioperasikan pihak maskapai pasca pandemi COVID-19 (scarring effect),” katanya.
Bukan hanya dari kelompok transportasi udara, Inflasi juga banyak didorong dari kelompok makanan, minuman dan tembakau seiring meningkatnya harga beras, cabai rawit, ikan tongkol, ikan gabus dan rokok kretek filter.
Peningkatan harga beras diantaranya berkaitan dengan penetapan kenaikan harga beli gabah dan HET beras oleh Pemerintah, merespon terus meningkatnya biaya input yang tercermin Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM).
Berdasarkan rilis BPS, tercatat Indeks BPPBM untuk tanaman pangan di Kalteng pada Maret 2023 sebesar 116,49 atau meningkat 5,32% (yoy), dibandingkan Maret 2022 sebesar 110,61. Sementara itu, kenaikan harga rokok kretek filter seiring dengan kenaikan tarif cukai rokok sebesar 10% pada tahun 2023.
Kendati demikian, Realisasi inflasi gabungan 2 (dua) Kota IHK di Kalimantan Tengah pada Maret 2023 yang bersamaan dengan dimulainya periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tetap terkendali. Tercatat inflasi gabungan di Kalimantan Tengah pada Maret 2023 sebesar 0,50% (mtm), meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,10% (mtm).
Meskipun terjadi peningkatan, inflasi bulanan Maret 2023 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pola historis inflasi periode Ramadan, dimana pada April 2022 tercatat sebesar 0,97% (mtm) dan pada Maret 2022 sebesar 0,79% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, inflasi gabungan Kalimantan Tengah pada Maret 2023 secara tahunan melandai menjadi 5,62% (yoy) dari bulan Februari 2023 yang mencapai 5,93% (yoy).
Pencapaian ini tidak terlepas dari sinergi yang erat dari berbagai pihak dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah, yang menunjukkan perhatian besar dalam melakukan langkah-langkah pengendalian inflasi.
Bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) berupa penyelenggaraan operasi pasar se-Kalteng dan gerakan pangan mandiri ”AYO MALAN” telah dicanangkan pada High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Kalimantan Tengah pada 15 Maret 2023 yang diikuti seluruh kabupaten/kota. (din)