INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Bulan suci hampir tiba. Dalam kalender nasional, Bulan Suci Ramadan diawali dengan Puasa antara tanggal 22 atau 23 Maret 2023. Hari ini merupakan pekan kedua Maret, setidaknya satu pekan lagi Puasa Ramadan dimulai bagi semua umat Islam dunia.
Jelang Bulan Puasa ada fenomena yang kerap terjadi yakni kenaikan harga pangan. Beberapa bahan pangan pokok meningkat harganya karena permintaan yang melonjak.
Komoditas pangan tersebut di antaranya adalah cabai, telur, ayam, daging, minyak goreng, dan beras. Pemerintah juga melakukan monitoring harga pokok pangan tersebut. Kenaikan harga pangan jelang puasa menjadi fase pertama melonjaknya harga pangan setiap tahun menuju Ramadan.
“Harga pangan akan naik terus, harga tertingginya akan terjadi selalu pada tiga hari menjelang Puasa. Kenaikan harga itu terjadi karena permintaan masyarakat yang tinggi menjelang Bulan Puasa. Masyarakat akan berupaya membeli bahan makanan untuk stok di rumah,” kata Kadis Disperindagkop Kobar Alfan Khusnaini.
Fase kedua adalah kenaikan harga pangan menjelang Lebaran, juga karena permintaan yang tinggi. Masyarakat akan berbondong-bondong membeli harga pangan untuk menyambut Hari Raya Lebaran. Kemudian fase ketiga adalah setelah Lebaran. Hal itu terjadi karena pasokan dari petani atau para pedagang minim.
Namun kali ini yang akan dibahas terlebih dahulu adalah kenaikan harga bahan pangan menjelang Puasa. Jika Bulan Puasa jatuh pada tanggal 22 Maret 2023, berarti sekitar satu minggu lagi. Kenaikan harga sudah terlihat hari ini. Terutama harga beras, cabai, dan bawang.
Beberapa kebutuhan pokok (bapok) di pasar tradisional Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), mengalami kenaikan menjelang masuknya bulan suci Ramadan.
Seperti pantauan media ini di Pasar Indra Sari Pangkalan Bun, komoditas beras menjadi salah satu yang mengalami kenaikan yang signifikan.
Salah satu pedagang sembako di Pasar Indra Sari H. Hasan menyebutkan, kenaikan harga sudah hampir satu Minggu ini. “Kami juga tidak tahu kok tiba-tiba ada kenaikan yang signifikan,” ujarnya.
“Mau puasa hampir semuanya naik, biasanya beras yang 25 Kilogram ini pengambilan Rp 315 ribu sekarang menjadi Rp 335 ribu, dan harga jualnya Rp 345 ribu,” kata H. Hasan saat dibincangi media.
Sementara untuk harga minyak goreng dan gula masih relatif saja, kenaikan dari harga semula cuma Rp 1000 rupiah saja, kalau ini masih bisa kita bilang standar, cuma harga beras yang signifikan.
Kalau untuk harga telur per piringnya ada kenaikan Rp 5000 rupiah, dari harga Rp 60 ribu sekarang menjadi Rp 65 rupiah.
Sementara Siti Khodijah salah seorang pedagang sayur juga menyebutkan, cabai rawit menjadi salah satu yang mengalami kenaikan yang signifikan juga. Saat ini, per kilogramnya dibandrol harga Rp 75 ribu.
“Mau puasa mas hampir semuanya naik, seperti cabai ini sebelumnya, harganya Rp 60 ribu sekarang jadi Rp 75 ribu,” ujar Siti Khodijah, Selasa (14/3/2023).
Kemudian, selain cabai sejumlah komoditas yang alami kenaikan diantaranya Tomat, Bawang Merang, Bawang Putih, Kentang, Wortel.
“Tomat sekarang Rp 15 ribu per kg, sebelumnya hanya Rp 6 ribu, lalu bawang merah sebelumnya per Kg Rp 30 ribu sekarang Rp 45 ribu, Bawang Putih Rp 25 ribu, sekarang Rp 35 ribu, Kentang dan Wortel sebelumnya Rp 17 – 18 ribu per Kg, sekarang Rp 20 ribu per Kg nya,” tuturnya.
Menurutnya, naiknya harga sejumlah komoditas selain jelang ramadan, karena memang jumlah barang yang tidak banyak. “Barangnya banyak kosong karena dari jawa tidak datang,” imbuhnya.
Kemudian, dampak kenaikan harga membuat penjualan menurun, pasalnya pembeli yang biasa belanjanya 1 Kg, sekarang hanya setengah Kg. “Orang beli juga jadi mengeluh, mahal’ bilangnya,” kata Siti Khodijah.
Selain bahan pokok tersebut. Seperti minyak goreng naik seribu rupiah dari harga normal. “Kenaikan harga ini karena barang sedikit atau terlambat, dan sudah berlangsung sekitar 2 minggu terakhir,” kata Ayu pedagang sembako lainya.
Demikianlah situasi harga pangan yang kerap kali naik menjelang Bulan Ramadan.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian