INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, melaporkan adanya kenaikan harga minyak goreng curah di wilayah Kalimantan Tengah. Saat ini, harga minyak goreng curah berkisar antara Rp. 14.000 hingga Rp. 16.000 per liter. Menurutnya, salah satu faktor utama penyebab kenaikan ini adalah lambatnya pasokan dari produsen minyak goreng.
Pernyataan ini disampaikan oleh Yuas Elko pada saat sidak yang dilakukan di kawasan Pasar Besar Palangka Raya pada Selasa, 5 Maret 2024, menjelang bulan Ramadhan 1445 H. Tim yang dipimpin oleh Elko telah memantau ketersediaan minyak goreng bersubsidi di pasar tersebut, di mana harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng dipatok sebesar Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
“Namun, kami melihat ada kenaikan harga pada hari ini,” ungkapnya. Meskipun demikian, pihaknya tetap berpegang pada Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2023 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan. Surat edaran ini mengatur bahwa minyak goreng kemasan harus dijual dengan harga Rp14.000 per liter dan minyak curah Rp15.500 per kilogram, serta melarang penjualan minyak goreng rakyat dalam bentuk bundel.
Namun, situasi saat ini menunjukkan harga minyak goreng yang terus meningkat, yang disebabkan oleh kurangnya pasokan dari produsen serta berkurangnya stok yang ada di pasar.
Penulis: Redha
Editor: Andrian