INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Sugianto Sabran, mengadakan pertemuan langsung dengan Kepala Desa (Kades) se-Kotawaringin Timur di Ballroom Aquarius Boutique Hotel Sampit pada Minggu, 7 Januari 2024. Pertemuan ini membahas sejumlah isu penting terkait pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di daerah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sugianto menyampaikan bahwa salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat Kalteng, terutama pelajar, adalah keterbatasan akses ke pendidikan tinggi. Namun, melalui berbagai program kerjasama yang telah dilakukan dengan universitas ternama seperti UGM, IPB, dan UI, sekitar 30-40% anak-anak Kalteng yang berasal dari keluarga kurang mampu akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di universitas tersebut, tanpa perlu keluar dari Kalteng.
“Saat ini kita telah melakukan kerjasama dengan UGM, IPB, dan UI, sehingga kita menerima anak-anak Kalteng yang miskin, sekitar 30-40% akan digratiskan untuk melanjutkan pendidikan di universitas ini dan tidak perlu lagi pergi keluar Kalteng untuk kuliah,” kata Gubernur Sugianto.
Selain itu, Gubernur juga membahas pentingnya pembangunan rumah sakit yang memadai di Kalteng, guna mengatasi masalah keterbatasan fasilitas kesehatan. Pembangunan rumah sakit ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak mampu berobat di luar Kalteng. Rumah sakit yang sedang dibangun juga diharapkan menjadi rujukan nasional maupun internasional di masa depan.
“Tujuan saya membangun rumah sakit ini supaya orang Kalteng tidak berobat keluar dari Kalteng, dan ke depannya rumah sakit ini bisa menjadi rujukan nasional maupun internasional, namun harus ada tekad, inspirasi, dan imajinasi untuk membangun Kalteng,” tutur Sugianto.
Gubernur Sugianto juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk membuka akses ke daerah-daerah terpencil dan terisolasi. Pembangunan jalan dan jembatan diharapkan dapat mempercepat proses pemerataan pembangunan di Kalteng dan memudahkan mobilitas masyarakat.
“Demikian pula halnya dengan pembangunan infrastruktur sangat penting untuk membuka akses masyarakat Kalteng, baik akses jalan maupun jembatan sehingga tidak ada lagi desa yang terisolir di Kalimantan Tengah,” tandasnya.
Penulis: Redha
Editor: Andrian