INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Terkait polemik Musda (Musyawarah Daerah) Badko (Badan Koordinasi) HMI Kalsel-Teng, Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Pangkalan Bun menyatakan menolak penetapan tuan rumah Musda Badko Kalsel-Teng XXIV oleh tim karateker.
“Kami dukung dilaksanakan di Kota Palangka Raya, namun kembali lagi, soal dukungan terhadap kandidat itu hal yang lain,” ujar Sopie selaku Bendahara Umum.
Sopie menjelaskan, sebagai bentuk dukungan untuk pelaksanaan Musda di Palangka Raya, maka HMI Cabang Persiapan Pangkalan Bun telah mengirimkan 2 kader terbaiknya di arena Musda di Palangka Raya.
“Selain itu, ini juga untuk menjaga silaturahmi HMI di Kalteng, bagaimana pun juga, Cabang Persiapan Pangkalan Bun ini merupakan pemekaran dari Cabang Palangka Raya,” katanya.
“Kami HMI Cabang Persiapan Pangkalan Bun tidak terima terkait terkait penetapan tuan rumah Musda Badko ke- 24 oleh tim karateker,” lanjut Sopie.
Berikut alasan dari Sopie, kenapa pihaknya menolak Musda yang diselenggarakan di Banjarmasin.
“Pertama, Forum di Banjarmasin yang dilangsungkan pada 29-31 Oktober hanya dihadiri oleh 3 cabang, yakni Banjarmasin, Kandangan, dan Amuntai, semuanya Kalsel,” jelasnya
Kedua, dijelaskan bahwa Musda Badko dan Musdakoh di Palangkaraya dihadiri oleh beberapa cabang yang lain, antaranya Palangka Raya, Kapuas, Sampit, Pangkalanbun, ditambah dengan Banjarbaru dan Barabai (Kalsel).
“Ketiga, tidak ada forum Musdakoh di Banjaramasin,” tuturnya
“Lalu, keempat, dari 3 kandidat, 2 memilih untuk hadir di Palangkaraya dan 1 kandidat di Banjarmasin,” sambung Sopie.
Kemudian alasan kelima, menurut Sopie pendanaan kegiatan di Palangkaraya didapat dari Kas pengurus Badko terdahulu (50%) dan Palangkaraya (50%) selaku tuan rumah. Sementara Banjarmasin diduga didanai full oleh 1 kandidat yang memilih musda di Banjarmasin.
“Serta yang terakhir, polemik Tuan Rumah Musda Badko ini justru hadir akibat Greedy dari tim caretaker yang diduga lebih mementingkan aspek politik ketimbang aspek organisasi dan perkaderan,” ujar Sopie.
Atas dasar itu semua, menurut Sopie bahwa pelaksanaan Musda Badko di Banjarmasin itu tidak sah.
“Dan kami menyatakan bahwa HMI Cabang Persiapan Pangkalan Bun tidak mengirimkan kader ke Musda Badko di Banjarmasin,” pungkasnya