INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya (FKIP UPR) Program Studi PBS yakni Ayu Natalia, Gabriel Siturus, M. Imbran dan Zikry Alfiya akan mementaskan sebuah naskah.
Keempat mahasiswa Program Studi PBSI FKIP UPR tersebut mengadaptasi naskah Karya Putu Wijaya yang berjudul “HAH”. Salah satu naskah hebat karya Putu Wijaya yang akan mengoncang hati penontonnya.
“HAH” yang merupakan salah satu karya Maestro Indonesia ini adalah naskah absurd yang menantang sutradara menggali sisi lain dari naskah yang menggambarkan kehidupan sosial di Indonesia saat ini. Naskah yang bercerita tentang realita dari orang-orang pinggiran yang berusaha berubah kearah yang lebih baik dari sebelumnya. Kehidupan di bawah garis kemiskinan bukan hal yang baru, kriminalitas, kekerasan dan kemalangan mencemari udara di dalam naskah ini, tapi bukan hidup namanya jika hanya tentang kemalangan. Hidup adalah panggung sandiwara terbesar.
Selayang Pandang Naskah Drama “HAH” Karya Putu Wijaya
Naskah “HAH” bercerita tentang sebuah keluarga yang miskin dan terlilit hutang. Keluarga ini tidak bahagia. Aura ketidakbahagiaan itu ditambah dengan kondisi anaknya yang berprofesi sebagai gadis malam. Dalang di balik ironi tersebut adalah ibunya sendiri.
Suatu hari suami dari keluarga itu mendapatkan lotre 1 milyar dan seketika kehidupan mereka berubah drastis. Awalnya tetangga mereka suka mengata-ngatai keluarga ini, sekarang menjadi peduli. Sayang seribu sayang, kesenangan itu tidak berlangsung lama karena banyak pengemis yang mencuri barang si keluarga itu dan akhirnya membuat istri dari keluarga itu menjadi gila.
Realita kehidupan yang menjadi makanan sehari-hari, yang miskin akan dijauhi dan yang kaya akan dipuja-puja layak dewa. Padahal, kematian dan kekayaan hanya titipan dari yang Maha Kuasa sebagai manusia biasa kita harus selalu bersyukur dengan apapun yang dimiliki saat ini karena semuanya tak ada yang abadi.
Pemeran utama dalam naskah “HAH” terdiri dari 6 orang pemain yaitu: Klinton Saputra Sitorus sebagai Hansip, Sirina Olimpia sebagai Anak I, Reka Karisma sebagai Anak II, Rosma Hartanti sebagai istri hansip, Iin Novia Indah sebagai Nenek Felicia Kurnia Apatama sebagai Istri. Selain pemeran utama terdapat 11 orang pemeran pendukung yang membantu memeriahkan alur cerita dalam naskah ini. Saksikan keunikan karakter masing-masing tokoh dalam pementasan ini bersama orang terdekatmu.
Perdana Mementaskan Naskah Drama “HAH” di Prodi PBSI, FKIP, UPR.
Naskah “HAH” karya Putu Wijaya dikemas dengan cara yang berbeda oleh Andini dan Yulia sebagai sutradara akting. Andini mengatakan bahwa naskah ini memberikan tantangan tersendiri, khususnya upaya untuk menghadirkan latar belakang pementasan realita dari pinggiran ibukota.
Selama aktivitas membedah naskah perdebatan menarik sering terjadi antar sutradara dan pemain untuk menyajikan pementasan drama yang berkualitas. Tingkat kesulitan nan tinggi dalam proses pengarapan naskah inilah yang membuatnya untuk pertama kali diadaptasi oleh mahasisiwa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dewi Fitriah sebegai salah satu pemeran dari naskah drama “HAH” karya Putu Wijaya mengatakan jika proses latihan sangat seru dan menyenangkan. Keseruannya ketika para pemain dapat berkumpul dan mengasah kemampuan di bidang akting. Keberhasilan dalam pementasan drama tergantung proses yang dialami oleh setiap elemen yang terlibat didalamnya terutama para pemain dan kru pementasan.
Selain itu, Resa selaku sutradara tata panggung menambahkan bahwa tantangan saat latihan adalah pengelolaan waktu. Latihan yang dilakukan dengan menyeimbangkan kegiatan dari mata kuliah lainnya menuntut para pemain dan sutradara dapat memanajemen waktu dengan baik. Meskipun demikian, sutradara dan para pemain tetap semangat dan menganggap ini sebagai sarana untuk belajar. Salah satunya belajar bagaimana cara memanajemen waktu dan menghargai kesehatan mereka. Kita tidak akan tahu sehat sebelum dikasih sakit, ibarat pepatah berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
Pementasan ini berhasil mematahkan ego dari setiap elemen yang terlibat berproses di dalamnya. Masa-masa latihan yang penuh suka dan duka ini akan menjadi masa yang dirindukan kelak. Piping Arianti sebagai sutradara tata kostum berharap jika semua orang yang terlibat dalam pementasan lebih disiplin terhadap waktu dan berempati tinggi dalam prosesnya. Ibarat kata, berat sama dipingkul ringan sama dijinjing. Kekeluargaan dan rasa keadilan harus ditingkatkan lagi agar pementasan ini dapat menampilkan yang terbaik nantinya. Para pemain naskah “HAH” karya Putu Wijaya juga mengharapkan penonton dapat memetik hikmat dan makna kehidupan terutama rasa syukur terhadap segala perubahan yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui pementasan ini.
Menyaksikan pementasan drama ini, penonton hanya membayarkan Rp 5000 untuk disaksikan, maka datang dan saksikanlah pementasan naskah drama “HAH” karya Putu Wijaya adaptasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 22 Desember 2022 di UPT Taman Budaya Palangka Raya.
Editor: Andrian