INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Banjir kembali menerjang Desa Kumpai Batu Bawah, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Akibatnya 12 hektare lahan persawahan yang terendam banjir terancam gagal panen.
“Luas lahan (persawahan) terdampak (banjir) diperkirakan mencapai 12 hektare,” ungkap Kepala Desa Kumpai Batu Bawah Bambang Silih Warno, Kamis, Kamis, (22/9/2022), kepada wartawan.
Pihaknya mengharapkan ada perhatian pemerintah untuk meringankan kerugian petani atau warga akibat bencana ini. Lantaran banjir ini mengakibatkan 12 hektare tanaman padi rusak.
“Luapan sungai merusak lahan persawahan, mengakibatkan petani terancam gagal panen,” tuturnya.
Di tengah keprihatinan akibat banjir dan gagal panen, bantuan beras dari pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Barat hanya 4 kg/kepala keluarga.
Ia mengatakan, banjir kali ini sangat besar dari banjir sebelumnya, bahkan warga desa yang bermata pencaharian sebagai petani harus elus dada, pasalnya tanamannya tidak bisa diselamatkan.
“Kami ini terus terang saja bingung membagikan bantuan beras yang kami terima hanya 3 ton, sementara total kepala keluarga yang terdampak sebanyak 728 kepala keluarga, sehingga kami putuskan untuk setiap kepala keluarga mendapatkan 4 kg saja,” ungkapnya.
“Padahal saat ini di tengah banjir dan gagal panen, bantuan sembako sangat dibutuhkan,” kata Bambang Silih Warno.
Menurutnya, saat banjir datang warga desa yang bercocok tanam seperti tanaman sawi, daun bawang, cabe, tomat, tidak sempat diselamatkan lagi.
Sehingga, kata Bambang warga pun mengalami kerugian yang begitu besar hampir semua lahan pertanian di desa Kumpai Batu Bawah ini terendam banjir.
“Hal ini harus mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, kami saat ini belum mengajukan bantuan bibit tanaman tetapi bantuan sembako yang sesuai dengan jumlah warga yang terdampak banjir,” ujar Bambang.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Martoqi menjelaskan, saat ini wilayah yang terdampak banjir tinggal di 4 Kecamatan.
4 Kecamatan tersebut yakni Arut Utara, Arut Selatan, Kotawaringin Lama dan Kecamatan Kumai. Sementara untuk kecamatan Pangkalan Banteng sudah hijau atau sudah surut.
“Kondisi banjir saat tinggal di 4 Kecamatan saja, dan debit air masih tetap belum ada penurunan, mengingat curah hujan masih terjadi tiap hari, namun demikian untuk Kecamatan Pangkalan Banteng tepatnya di desa Sungai Hijau sudah surut,” ujarnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian