INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah, Eko Marsoro, melaporkan pada Januari 2024, ekspor melalui pelabuhan di Kalimantan Tengah terutama terdiri dari produk-produk industri dengan total sebesar US$57,62 juta atau mewakili 93,72 persen dari keseluruhan ekspor wilayah tersebut.
Eko Marsoro menjelaskan, ekspor industri didominasi lemak dan minyak hewani dan nabati, khususnya minyak sawit, serta kayu dan produk kayu seperti kayu lapis dan kayu olahan. Selain itu, ekspor juga menampilkan produk sampingan dari industri pangan, antara lain bungkil minyak dan ampasnya, saat ia memaparkan data statistik terkini pada Jumat, 29 Maret 2024.
Lebih lanjut dia mencatat, ekspor komoditas pertambangan melalui pelabuhan Kalimantan Tengah hanya menyumbang 1,50 persen dari total ekspor selama Januari 2024. “Ekspor komoditas pertambangan mayoritas dilakukan melalui pelabuhan yang berada di luar Kalimantan Tengah,” ujarnya. Nilai ekspor produk pertambangan melalui pelabuhan Kalimantan Tengah pada Januari 2024 diproyeksikan mencapai US$0,92 juta, terutama berasal dari sektor bahan bakar mineral atau batubara.
Berbeda dengan ekspor hasil pertambangan, ekspor pertanian di Kalimantan Tengah mayoritas dilakukan melalui pelabuhan lokal, jelasnya. Dia menyebutkan, pada Januari 2024 ekspor pertanian Kalteng akan memanfaatkan Pelabuhan Kumai dan Bandara Tjilik Riwut. Perkiraan nilai ekspor produk pertanian melalui pelabuhan-pelabuhan tersebut pada Januari 2024 diperkirakan sebesar US$2,94 juta. Eko Marsoro menuturkan, ekspor pertanian tersebut terdiri dari berbagai bahan nabati untuk tenun, antara lain hasil hutan bukan kayu lainnya, serta ikan dan udang, khususnya ikan hidup hasil budidaya, serta pohon hidup, bunga potong, dan berbagai produk hortikultura tanaman.
Penulis: Redha
Editor: Andrian