INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Eks lokalisasi Km 12, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan MB Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kabarnya masih aktif beroperasi menyediakan layanan prostitusi.
Dari keterangan sejumlah sumber yang didapatkan bahwa ada sejumlah tempat yang masih aktif beroperasi padahal lokasi ini sudah resmi ditutup oleh Pemerintah Kabupaten Kotim sejak beberapa tahun silam.
“Ada beberapa tempat yang masih buka, tiap malam selalu buka, apalagi sudah malam minggu banyak pengunjungnya,” kata WR warga Sampit yang mengaku sering kali ke lokasi itu.
Bahkan menurut WR kali ini semakin ramai, pasalnya perempuan yang didatangkan dari luar Kota Sampit untuk melayani para pria hidung belang banyak yang muda-muda dan jumlahnya tidak sedikit.
“Paling tua umur 28 tahun, yang lain ada yang 22 hingga 23 tahun saja,” ucapnya.
Bahkan WR untuk membuktikan omongannya itu langsung melakukan video call kepada salah satu perempuan yang bekerja di komplek tersebut, ternyata benar saat perempuan yang dihubunginya itu langsung memanggilnya dengan kata sayang dan dia juga mengarahkan kameranya kepada rekan-rekannya sesama PSK dan mengatakan banyak perempuan baru bahkan ada yang baru datang masih berumur 21 tahun.
Adapun kata dia modus beroperasinya kegiatan ini dengan menyediakan ruang karaoke serta menyediakan minuman keras, di situ nanti akan ada sejumlah perempuan yang mendampingi dan perempuan itulah yang bisa diajak untuk ngamar.
“Kalau harganya bervariasi, ada yang Rp400 ribu hingga lebih, tergantung perempuannya, mereka itu juga bisa diajak ke luar, asal diminta saja nomor ponselnya, ajak janjian mau dibawa ke hotel mana mereka mau, namun kalau sehari-hari mereka tinggal di sana,” ucapnya.
Beroperasinya prostitusi ini juga dibenarkan oleh TN, pria ini mengaku sudah beberapa kali mengunjungi komplek tersebut diajak oleh rekan-rekannya. Bahkan kali ini diakuinya lokasi ini semakin ramai.
“Perempuannya baru-baru semua, kalau yang tua-tua dulu sudah tidak ada lagi, ini muda-muda banyak dari Jawa,” ucapnya.
Menurutnya tarif untuk sekali ngamar juga dinilai tidak begitu mahal, menurutnya untuk harga dengan perempuan muda seperti itu sangat murah. “Rp400 ribu saja, ada juga Rp500 ribu,” tandasnya.
Seperti diketahui berdasarkan program pemerintah, lokalisasi Pal 12 resmi ditutup pada November 2017 silam oleh Pemkab Kotim, namun belakangan kegiatan itu tidak selamanya ternyata tutup, bahkan pada pada Januari 2022 lalu lokasi itu sempat dikabarkan buka lagi namun saat pihak terkait ke lokasi itu kegiatan di sana seketika tutup, dan kini buka kembali.