INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pada Triwulan I Tahun 2021 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami kontraksi sebesar 3,12 persen. Adapun Kontraksi ekonomi terjadi ketika aktivitas ekonomi agregat menurun. Ukuran output agregat, seperti PDB riil dan produksi industri, menunjukkan penurunan dibandingkan periode sebelumnya.
Terdapat 8 (delapan) kategori yang terkontraksi, yaitu: Pertambangan dan Penggalian; Konstruksi; Perdagangan Besar-Eceran, dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; dan Jasa Lainnya.
“Kontraksi terbesar terjadi pada kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yaitu sebesar 27,62 persen. Sementara itu, kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 32,09 persen,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro dalam siaran live rilis resmi statistik pada Rabu (5/5/2021).
Dia menambahkan bahwa Struktur perekonomian Kalimantan Tengah triwulan I-2021 didominasi oleh tiga kategori utama yakni Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (22,77 persen), Industri Pengolahan (18,37 persen), dan Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor (12,92 persen).
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I tahun 2021 (y-on-y), Pertambangan dan Penggalian menjadi sumber kontraksi sebesar 4,27 persen; diikuti Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 1,45 persen, dan Konstruksi sebesar 0,34 persen.
Adapun ekonomi Kalteng triwulan I tahun 2021 terkontraksi sebesar 3,12 persen dibandingkan triwulan I-2020 (y-on-y). Pertumbuhan negatif terjadi pada semua komponen kecuali Pengeluaran Konsumsi LNPRT.
Kontraksi terbesar didorong oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yaitu sebesar -9,20 persen diikuti oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar -3,80 persen dan Ekspor sebesar -2,90 persen.
Secara umum, kinerja ekonomi di Pulau Kalimantan pada triwulan I-2021 mengalami konstraksi baik secara y-on-y dan q-to-q. Jika dilihat kondisi triwulan I-2021, perekonomian di Pulau Kalimantan mengalami kontraksi sebesar 2,23 persen dibandingkan triwulan I-2020 (y-on-y).
Kemudian secara q-to-q, kinerja perekonomian pulau Kalimantan terkontraksi sebesar 1,04 persen.
Jika diamati secara spasial, semua provinsi di pulau Kalimantan mengalami kontraksi. Kontraksi tertinggi terjadi di Kalimantan Tengah sebesar 3,12 persen. Sementara itu, kontraksi terendah terjadi di Kalimantan Barat sebesar 0,10 persen.
Kontribusi Pulau Kalimantan triwulan I-2021 adalah sebesar 8,05 persen terhadap perekonomian nasional. Secara spasial, perekonomian Kalimantan masih didominasi oleh Kalimantan Timur sebesar 49,37 persen.
“Sementara itu, Kalimantan Tengah berkontribusi sebesar 11,98 persen yang menempatkan Kalimantan Tengah sebagai kontributor ke empat,” ujar Eko.