INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Warga Kasongan, Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan, diresahkan serangan lalat. Kejadian ini telah terjadi kurang sepekan. Rabu, 16 Maret 2022.
Jumlahnya pun beragam menyerang pemukiman warga, ada yang berjumlah ratusan bahkan ribuan lalat. Akibatnya aktivitas di dalam rumah terganggu. Bahkan tak jarang untuk menghindari serangan lalat warga memilih menutup rumahnya.
Seperti yang diungkapkan Misran (43), ia merasa jengkel melihat rumahnya dikerumuni lalat yang setiap harinya semakin banyak. Padahal menurut pengakunya, serangan lalat ini barusaja terjadi dan merata hampir di semua rumah warga.
“Waduh mas, lalatnya semakin banyak. Istri saya sampai terpaksa menutup rumah agar tidak dimasuki lalat. Hampir tiap hari sekarang saya masang jebakan lalat dari lem, tapi masih saja banyak,” keluhnya.
Misran menuturkan kedatangan lalat-lalat itu diduga akibat keberadaan sejumlah kandang ternak ayam di sekitar permukiman warga. Pasalnya, setiap kali menjelang panen ayam, rumah-rumah warga acap kali diserbu lalat.
Keluhan serupa juga diungkapkan Rahmah (55), serbuan lalat seperti ini bukan berlangsung kali ini saja, namun sudah berlangsung cukup lama. Ia berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait bisa mencarikan solusi.
Ia mengaku takut akibat banyaknya lalat ini membawa berbargai penyakit, hingga sekarang belum ada tindakan dari pemerintah menangani masalah serangan lalat tersebut.
“Ya kita ingin semua bisa sehat, takutnya serangan lalat ini malah sumber penyakit. Saya berharap ada solusi dari pemerintah mengatasi masalah ini,” harapnya.
Terpisah Kepala Dinas Kesahatan Kabupaten Katingan dr Robertus Pamuriyanto ketika dimintai tanggapannya mengenai dampak serangan lalat ke rumah warga belum memberikan komentar.
Melansir artikel dari health.kompas.com ada 12 penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat rumah, di antaranya yakni:
1. Demam tifoid dan paratifoid Demam tifoid dan demam paratifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi. Penyakit ini memiliki gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran.
2. Diare Diare atau mencret merupakan kondisi ketika seseorang mengalami buang air besar lebih sering dari biasanya.
3. Disentri Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang disertai darah atau lendir.
4. Kolera Kolera adalah adalah penyakit diare akut akibat infeksi bakteri yang bernama Vibrio cholerae.
5. Gastroenteritis Gastroenteritis adalah muntah dan diare akibat infeksi atau peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama lambung.
6. Amebiasis Amebiasis adalah suatu infeksi usus besar dan infeksi hati yang disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica.
7. Infestasi helmintik Infestasi helmintik dapat dimaknasi sebagai infeksi cacin pada tubuh manusia
8. Yaws Frambusia, patek atau puru (bahasa Inggris: yaws) adalah suatu infeksi bakteri jangka panjang (kronis) yang paling sering mengenai kulit, tulang, dan sendi.
9. Poliommieltis Polio, atau yang disebut juga dengan poliomyelitis adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik.
10. Konjungtivitis Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva atau selaput bening yang menutupi bagian putih mata (sklera) dan bagian dalam kelopak mata.
11. Trakoma Trakoma adalah salah satu infeksi pada mata yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Trakoma biasanya menyerang mata dan kelopak mata terlebih dahulu, dengan gejala awal berupa iritasi dan gatal ringan.
12. Antraks Antraks adalah penyakit langka yang disebabkan oleh bakteri pembentuk spora Bacillus anthracis. Seseorang yang makan atau minum sesuatu yang mengandung antraks gastrointestinal mungkin akan mengalami gejala: Demam Pembengkakan di leher atau kelenjar dan nyeri saat menelan Mual, kehilangan nafsu makan, dan muntah Diare berdarah yang berat pada stadium lanjut Sakit kepala Sakit perut Kemerahan pada wajah dan mata Pingsan Nyeri dan pembengkakan di perut.
Penulis: Kawit
Editor: Andrian