
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Dinas Sosial (Dinsos) Kotawaringin Barat (Kobar) menyebut pandemi Covid-19 yang sudah hampir berjalan dua tahun telah menyebabkan kenaikan jumlah angka pengangguran dan kemiskinan.
Kondisi itu menjadi salah satu pusat perhatian pemerintah daerah untuk meresponnya.
“Kalau kita lihat di Kobar sendiri kemiskinan kita sudah meningkat yang terjadi sudah mencapai 39.186 jiwa ini sejarah di Kobar, dan itu baru terhitung sejak Desember 2020, ada kemungkinan kalau data 2021 keluar angka kemiskinan akan bertambah lagi,” kata Kadinsos Kobar Achmad Yadi melalui Sekretaris Dinsos Sanitro, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu 29 September 2021.
Dia mengatakan, dalam merespon kondisi Covid-19 pemerintah tidak hanya mengedepankan masalah kesehatan saja. Namun juga menyangkut dengan masalah dimensi sosial ekonomi untuk hajat hidup orang banyak.
Lanjutnya, pandemi Covid-19 membawa dampak yang luar biasa buruknya. Pandemi menghantam seluruh lapisan masyarakat, tetapi dampak untuk lapisan bawah lebih berat.
“Sebab banyak aktivitas sosial ekonomi masyarakat yang tidak bisa berjalan seperti biasa akibat wabah tersebut. Sehingga menyebabkan dampak yang besar terhadap ekonomi sehari-hari,” terang Sanitro.
Untuk itu, Dinas Sosial Kotawaringin Barat melakukan langkah-langkah untuk melindungi atau melakukan penanganan.
Maka respon yang selanjutnya dilakukan oleh adalah social protection atau jaring pengaman sosial untuk masyarakat yang terdampak.
Di mana menurutnya, ada 11.805 RUTA, 39.186 JIWA, dan 12.744 KK data ini berdasarkan data Dinas Sosial pada tahun 2020.
Sanitro mengatakan, saat ini pemerintah daerah terus mendorong pemerataan kebutuhan dasar masyarakat seperti ketersediaan pangan dan papan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas pendidikan.
Hal itu dilakukan untuk memperbaiki berbagai indikator kesejahteraan.
Dia meyakini membaiknya pertumbuhan ekonomi yang diiringi kondisi makro-ekonomi yang stabil di tahun 2021, akan menjadi momentum positif bagi pemerintah daerah.
“Utamanya dalam menurunkan indikator kemiskinan dan ketimpangan setelah terjadi peningkatan di tahun 2020 sebagai dampak dari pandemi Covid-19 ini,” terang Sanitro.
“Berbagai program pemerintah daerah khususnya perlindungan sosial dan insentif dibidang UMKM, diharapkan dapat mendukung penurunan tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran,” kata Sanitro.
Dengan langkah-langkah tersebut, tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka masing-masing di tahun-tahun berikutnya. (Yusro)