INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Dua desa yang ada di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), Kabupaten Kotawaringin Barat yakni desa Rungun dan Kondang, kini terisolir akibat akses jalan menuju kedua desa tersebut putus akibat terendam banjir.
“Saat ini masyarakat yang terdampak banjir, membutuhkan air bersih dan air minum,” kata Kepala Desa Rungun Gusti Mawardi, Kamis 9 September 2021.
Gusti Mawardi mengatakan, banjir melanda Desa Rungun sejak tanggal 21 Agustus 2021, banjir ini akibat luapan DAS Lamandau dan hingga saat ini masyarakat masih tetap bertahan di rumah masing masing.
“Jumlah kepala keluarga di Desa Rungun ada 404 dan 1500 jiwa, dari jumlah rumah yang ada, 100 rumah tenggelam, dan saat ini kebutuhan yang mendesak adalah air bersih,” jelas Gusti.
Karena, menurutnya sumur milik masyarakat telah terendam banjir dan sangat kotor.
Gusti Mawardi juga menambahkan, kebutuhan air bersih telah disampaikan kepada pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar, berdasarkan informasi air bersih tersebut akan disuplai menggunakan tanki.
“Kami mendapatkan informasi, air bersih itu akan disuplai dengan tanki, dan titik pengambilan air bersih tersebut sekitar 2 km dari Desa kami, sementara untuk bisa ke sini (desa Rungun) harus menggunakan kelotok,” ucapnya.
“Karena akses menuju desa telah terendam banjir, kami harapkan jika bisa air bersih disuplai dalam bentuk kemasan, karena keperluannya untuk minum,” sambung Gusti Mawardi.
Lanjut Gusti Mawardi akses, jalan dalam desa telah terendam sedalam 20 cm, dimana konstruksi jalan desa dibangun siring dengan ketinggian 1,20 meter, jika akses jalan yang ada di dalam desa telah tenggelam secara otomatis, kondisi rumah masyarakat akan lebih parah lagi.
“Sejak saya menjabat kepala desa, telah dibangun jalan yang ada di dalam desa ini, dengan menggunakan dana desa, jalan yang kami bangun menggunakan siring dengan ketinggian 1,20 meter, saat ini jalan tersebut terendam banjir juga dengan kedalaman 20 cm,” imbuh Gusti Mawardi.
Sementara Kepala Desa Kondang Hendro mengatakan, hampir 3 minggu ini Desa Kondang terendam banjir, saat ini 137 kepala keluarga atau 496 jiwa, ada sebagian yang mengungsi ke rumah sanak saudara dan ada masih tetap bertahan.
Lanjut Hendro, untuk akses jalan ke Desa Kondang pun akibat banjir tidak bisa dilalui melalui darat, melainkan dengan kelotok.
“12 rumah tenggelam, sementara rumah warga yang lainnya rata rata kedalaman mencapai 50 cm, banjir pun menggenangi fasilitas umum seperti sekolah dan kantor desa, masyarakat yang memilih tetap bertahan di rumah, meraka membuat panggung di dalam rumah,” ujar Hendro.
Sementara itu banjir di Kecamatan Arut Utara hingga saat ini dari 11 desa /kelurahan, hanya 4 desa kondisi banjirnya parah, dan desa lainnya mulai berangsur surut antara 20 cm.
Camat Arut Utara Amir Mahmud menjelaskan, banjir di Desa Sukarami, Gandis, Nanga Moa dan Kelurahan Pangkut, belum ada penurunan debit air, bahkan di Kelurahan Pangkut kondisi banjirnya makin parah. (Yus)