INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Anggota DPRD Kotawaringin Barat (Kobar) melakukan reses di semua wilayah, termasuk juga untuk dapil 3 yang sudah dilaksanakan untuk menyerap aspirasi yang meliputi Kecamatan Arut Utara, Pangkalan Banteng dan Pangkalan Lada.
Anggota DPRD Kobar, Tuslam Amiruddin mengatakan, ia bersama anggota DPRD lainnya reses di Arut Utara, mayoritas masalah infrastruktur jalan masih menjadi topik utama yang dikeluhkan masyarakat setempat.
“Banyak yang disampaikan masyarakat yang pasti soal infrastruktur utamanya jalan masih menjadi pokok persoalan utama, karena bagaimanapun jalan memang menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk menunjang segala aspek kehidupan masyarakat,” ungkap Tuslam.
Lanjut Tuslam, terutama jalan dari Arut Utara ke Pangkalan Bun mereka minta agar pemerintah melakukan review kembali serta melanjutkan agar benar-benar mudah diakses masyarakat.
Selain masalah jalan, tuntutan masyarakat masalah 20 persen plasma dari perusahaan diminta untuk diperjuangkan utamanya dengan PT BJAP 2.
Meskipun sudah mendapat persetujuan bersama, perlu adanya pengawalan hingga benar-benar realisasi dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Kemudian kata Tuslam, para tokoh masyarakat Arut Utara juga mengeluhkan bahwa Kecamatan paling ujung ini sering hanya dijadikan batu loncatan saja oleh para Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Banyak yang mengabdikan dirinya menjadi PNS tetapi setelah beberapa tahun berkeinginan pindah ke kota,” kata Tuslam.
Hal ini menjadi sorotan masyarakat setempat sehingga dianggap Arut Utara sulit untuk berkembang. Yang di persoalkan adalah PNS Guru, mayoritas hanya dijadikan batu loncatan saja.
“Setelah bertugas beberapa tahun tujuan utamanya pindah ke Kota atau yang lebih dekat dengan kota,” tutur Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, Kamis (10/8/2023).
Sejumlah aspirasi yang disampaikan tersebut Tuslam mengaku telah menyaring dan menampung untuk dilanjutkan dan diperjuangkan sehingga apa yang diharapkan masyarakat bisa terealisasi.
Mengingat hampir semua wilayah pasti banyak yang dibutuhkan dan dikeluhkan masyarakat maka beberapa persoalan yang urgen harus diperjuangkan seperti persoalan plasma 20 persen ia juga siap mengawal sampai benar-benar terealisasi sesuai aturan yang berlaku.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian