INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Barat terus memantau perkembangan infrastruktur di wilayah mereka. Salah satu yang menjadi sorotan adalah jalan alternatif yang menghubungkan Jalan Tatas dengan Bungur di Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan.
Anggota DPRD dari Partai Gerindra, Muhammad Isro Wahyudin—akrab disapa Bang Wahyu—menyampaikan permintaan agar angkutan berat tidak melintasi jalan tersebut untuk sementara waktu. Hal ini disampaikan setelah meninjau langsung kondisi jalan dan pembangunan jembatan yang tengah berlangsung di wilayah tersebut.
Menurut Bang Wahyu, pembangunan jembatan tersebut sangat penting dan patut diapresiasi karena akan memudahkan mobilitas masyarakat. Namun, ia juga menekankan bahwa perhatian terhadap dampak pembangunan juga harus diperhatikan, khususnya terkait jalan alternatif yang menjadi akses utama masyarakat selama proses pembangunan jembatan. Ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa aktivitas masyarakat bisa terganggu akibat kondisi jalan alternatif yang kian rusak, terutama karena sering dilalui truk bermuatan berat.
“Kami sudah berkomunikasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi agar dampak pembangunan jembatan ini tidak menghambat aktivitas masyarakat, terutama arus lalu lintas, khususnya untuk angkutan berat yang melintas. Kami memahami situasi di lapangan saat ini, namun berdasarkan pengamatan kami, jalan alternatif rusak bukan hanya karena aktivitas biasa, tetapi juga karena sering dilalui truk-truk bermuatan berat seperti hasil kebun dan material lainnya,” ungkap Bang Wahyu, Rabu (2/10).
Bang Wahyu berharap agar aspirasi masyarakat ini dapat didengar, dan meminta truk-truk bermuatan berat untuk tidak melintasi jalan alternatif tersebut sementara waktu hingga jembatan baru benar-benar siap digunakan.
“Kami bersama dinas terkait dan pihak pelaksana proyek sudah turun ke lapangan untuk mencari solusi terbaik. Kami berharap warga Bungur dan sekitarnya bersabar untuk tidak menggunakan jalan alternatif ini, karena jalan tersebut difungsikan untuk kelancaran aktivitas masyarakat, bukan untuk angkutan berat. Jika rusak, yang dirugikan masyarakat juga,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga jalan alternatif agar tetap dapat digunakan.
“Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk pembangunan Kotawaringin Barat. Jika angkutan berat terus melintasi jalan alternatif, maka jalan tersebut akan hancur, dan masyarakat sendiri yang akan kesulitan mengaksesnya,” ujarnya.
Menurut hasil komunikasi Bang Wahyu dengan dinas terkait, pembangunan jembatan tersebut diperkirakan akan selesai dalam waktu satu setengah bulan ke depan. Untuk sementara, ia kembali menegaskan agar angkutan berat menahan diri dari menggunakan jalan alternatif agar kondisinya tidak semakin parah.
“Harapan kami, pemerintah daerah dan masyarakat dapat sama-sama menjaga kondisi jalan alternatif ini, dan proses pembangunan jembatan bisa berjalan lancar. Ini adalah upaya bersama untuk memajukan Kabupaten Kotawaringin Barat, sehingga infrastruktur yang dibangun bisa bermanfaat dalam jangka panjang tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat yang harus terus beraktivitas sehari-hari,” pungkasnya.
Dengan demikian, masyarakat diminta untuk bersabar hingga pembangunan selesai, serta mengikuti arahan pemerintah daerah dalam menjaga infrastruktur yang ada agar tetap fungsional hingga jembatan baru dapat digunakan.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian