
INTIMNEWS, PALANGKA RAYA – Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga Indonesia (DPC IPMNI) kota studi se-kalimantan merayakan Peringatan 59 tahun Injil Masuk Suku Nduga Papua.
Perayaan mengangkat tema “Injil itu adalah kekuatan Allah”. Roma 1:16″ rangkaian perayaan di awali dengan ibadah dalam gedung Sekretariat DPC IPMNI se-kalimantan bersama Rombongan gembala jemaat Kasih Karunia Palangka Raya yang memeriahkan Puji-pujian dan Quis gemes berkaitan dengan Injil Masuk Suku Ndugama.
Ibu Gembala Erminda Nora S.Th Dalam Renungan Firman Tuhan sekalian kesaksian bahwa Gelap dan terang sangat sulit untuk bersatu tetapi karena melalui misionaris penginjilan kita dapat menjadi terang, yang dulunya gelap dan sangat sulit untuk menerima terang.
Jemaat GKII harus bangga terlahir dalam generasi Injil, karena Injil itu Adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan umatNya, dan satu-satunya menjadi sumber pengharapan, keselamatan dan kekuatan manusia.
“Orang suku Nduga bisa jadi orang sukses, bisa berhasil karena Injil yang merupakan kekuatan Allah, karena itu andalkan Allah, andalkan Yesus dan andalkan kekuatanNya,jangan mengandalkan kekuatan lain selain kekuatan Injil ini,” ujar Erminda Nora.
Pada kesempatan ini saya berdoa agar masyarakat Nduga Papua akan diberkati, di pulihkan selalu hidup dalam Kristus.
“Kami percaya Nduga akan dipulihkan, suku Nduga akan diberkati, dan suku Nduga akan melahirkan generasi-generasi cerdas yang selalu takut akan Tuhan,” sebutnya.
Sementara itu Alte Gwijangge Ketua Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga Se-Indonesia kota studi Kalimantan mengucapkan terimakasih kepada misionaris penginjilan.
“Saya berterima kasih kepada Misionaris penginjilan serta membanggakan orang tua yang menerima Injil ini, karena melalui Injil ini, saya lahir dan juga ada generasi-generasinya. Papua dan lebih khususnya suka Nduga ada karena kekuatan Injil ini, kita sangat bersyukur kepada Allah untuk Injil ini,” katanya.
“Pada momentum ini saya sebagai generasi yang terlahir dari kekuatan Injil, mengajak untuk Suku Nduga, generasi Nduga harus bersatu membangun pemberitaan Injil, memelihara keimanan Injil, merawat sebagai generasi injil yg kuat dan konsisten,” tambahnya.
“Saya juga pada kesempatan ini sangat menolak dengan tegas bahwa ajaran lain yang bertentangan dengan Injil yang kami imani, Kami sudah mengameni iman kami adalah Injil pada sejak 31 Oktober 1963 melalui misionaris penginjilan Andiriaan Van Der Bilj di Ndugama, sehingga ajaran lain yang berniat buruk tidak boleh masuk di Suku Nduga,” jelasnya.
Nduga akan diberkati oleh Injil, Nduga akan melahirkan generasi-generasi yang selalu takut akan Tuhan. (**)
Editor: Irga Fachreza