INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Dokter umum Puskesmas Ketapang II, Siti Rahmah mengungkapkan kondisi bayi yang ditemukan oleh warga di Gang Suhada, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dalam keadaan kekurangan cairan dalam tubuh.
“Kondisi bayi saat ditemukan dalam keadaan hipoglikemik yakni kekurangan cairan dan kekurangan panas juga, ada kehilangan panas jadi sempat terjadi hipotermia istilahnya,” ucapnya, Sabtu 12 Februari 2022.
Menurutnya jika dilihat dari kondisi tubuh sang bayi, bayi itu baru saja dilahirkan beberapa jam yang lalu. Jika pun dilahirkan pada malam hari hal tersebut tidak mungkin karena kondisi malam tadi dalam keadaan hujan deras.
“Kalau dilahirkan tadi malam kemungkinan besar tidak bisa kita tolong bayinya. Jika dilihat dari kondisi tubuhnya, bayi ini baru dilahirkan beberapa jam yang lalu,” tuturnya.
Bayi berjenis kelamin perempuan dengan berat 2.800 gram, panjang 45 centimeter itu ditemukan dalam keadaan tertutup oleh daun dan disimpan dalam sebuah kardus. Namun kondisi kardus itu sudah hancur, bahkan mirisnya sang bayi ari-arinya nya termasuk tali pusar masih melekat ditubuhnya.
“Tidak ada luka yang terlalu serius dialami bayi ini, setelah kita lakukan penanganan sesuai dengan kebutuhan bayi yang baru lahir akhirnya tadi bayi itu mengeluarkan suara tangisan. Saat ini kondisinya sudah stabil dan normal,” kata Siti Rahmah.
Sementara itu soal langkah selanjutnya, pihak Puskesmas Ketapang II telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat. Namun saat ini pihaknya telah melakukan observasi sementara.
“Banyak yang mau mengadopsi bayi ini, tetapi ada arahan dari pihak kepolisian agar melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial, jadi akan dilihat siapa yang layak dan pantas jadi orang tua asuhnya, sambil dilakukan penyelidikan siapa orang tua kandungnya,” bebernya.
Dokter umum ini juga menyayangkan dengan apa yang dialami oleh bayi malang itu, karena menurutnya di luar sana banyak ibu-ibu yang berjuang untuk bisa memiliki seorang anak.
“Bahkan di puskesmas ini, banyak perawat kami banyak yang belum memiliki anak tetapi belum dikaruniai anak. Ini sudah dikasih anak dibuang dengan seenaknya gitu, aduh rasanya miris sekali. Ini menurut saya sebagai ibu, kalau dari sisi medis ini perbuatan yang tidak benar. Karena menelantarkan anak otomatis anaknya kasian sekali,” timpalnya dengan nada sedih sambil mengusap air matanya yang tiba-tiba menetes keluar.
Ia menambahkan, akibat peristiwa itu pihaknya juga mempertanyakan kondisi ibu dari sang anak tersebut.
Seorang wanita yang baru melahirkan memang ada namanya baby blues, baby blues merupakan suatu keadaan tidak menerima hadirnya bayi tersebut dan akhirnya mengalami depresi setelah bayi itu di lahirkan
“Apakah ada tekanan dari keluarga, bayi yang tidak diinginkan, ada juga dugaan karena hubungan di luar nikah. Ini membuat dia kehilangan akal pikiran sehat sehingga ada keinginan membuang bayi. Dari kondisi bayi ini, ia di lahirkan secara normal, tidak ada paksaan tertentu,” demikian ia menjelaskan.
Editor: Andrian