INTIMNEWS.COM, MELAWI –Forum Pembangunan Berkelanjutan (FPB) Melawi menggelar diskusi publik Katab Kebahan serta launching program leading the change 2 – pengelolaan sumber daya alam wilayah adat Katab Kebahan secara berkelanjutan.
Kegiatan yang dilaksanakan di Meeting Room Hotel Nite & Day Nanga Pinoh pada Jumat, 15 Desember 2023 tersebut, menghadiri Profesor Zaenuddin menjadi narasumber di acara diskusi publik Katab Kebahan dan dihadiri seluruh anggota organisasi Katab Kebahan serta dibuka oleh Sekda Melawi, Paulus.
Sambutan Bupati Melawi yang dibacakan oleh Paulus, mengatakan program ini bukanlah sekadar inisiatif biasa, tetapi merupakan langkah konkret menuju keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat adat Katab Kebahan.
Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, program ini akan mengakomodasi peningkatan kapasitas masyarakat, baik dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) maupun tata kelola lembaga masyarakat adat Katab Kebahan.
Diskusi Publik yang dilaksanakan dalam launching program ini diharapkan menjadi penguat identitas Masyarakat Adat Katab Kebahan yang juga menjadi bagian kekhasan etnis dan budaya Indonesia.
Kegiatan ini menjadi langkah bersama untuk terus melestarikan budaya-budaya lokal dan serta mendorong kesadaran generasi muda mengenal dan ikut bersama memperkuat marwah dan identitas Katab Kebahan di Kabupaten Melawi.
“Saya dengar program ini akan melibatkan generasi muda melalui Kemah Pemuda, diharapkan pemuda dapat lebih peduli dan aktif dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan,” ujar Paulus.
“Selain itu, advokasi pangan lokal di Kabupaten Melawi menjadi langkah nyata dalam meningkatkan daya tahan pangan, seiring dengan tekad kita untuk menghadirkan kemandirian pangan di wilayah kita,” sambungnya.
Ia meyakini program ini akan memberikan dampak positif, tidak hanya dalam skala lokal, tetapi juga mendukung berbagai program pemerintah Kabupaten Melawi.
Keterlibatan masyarakat adat Katab Kebahan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan sesuai dengan tradisi dan sejarah adat mereka menunjukkan betapa besar perhatian mereka terhadap pelestarian lingkungan.
Kegiatan launching program ini akan diselenggarakan bersamaan dengan diskusi publik di Katab Kebahan. Ini menunjukkan kemajuan sebuah peradaban. Tidak ada wilayah yang dapat berkembang tanpa memiliki masyarakat yang memiliki wawasan yang luas.
Diskusi Publik ini pun menjadi penyebarluasan informasi terkait dengan Suku Katab Kebahan itu sendiri serta juga menjadi pemacu dan motivasi sebagai bagian dari Bangsa Indonesia untuk terus bergerak dan memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah. Saya turut mengapresiasi semangat berdiskusi dan belajar seperti ini.
“Terima kasih kepada Forum Pembangunan Berkelanjutan Melawi (FPBM) dan WWF Indonesia, serta seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini,” ucap Paulus.
Pemerintah akan turut mensupport serta mendukung berbagai kegiatan yang memang bertujuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan menyumbang pada Indeks Pembangunan Berkelanjutan serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Melawi.
Sementara itu, Ketua Forum Pembangunan Berkelanjutan (FPB) Melawi, M. Firman, mengatakan, Program leading the change 2 – pengelolaan sumber daya alam wilayah adat Katab Kebahan secara berkelanjutan yang dijalankan oleh FPBM dan di support oleh WWF Indonesia telah berjalan per Juli 2023 lalu.
“Inisiasi program ini sebagai langkah konkrit pelestarian lingkungan dan masyarakat lokal. Dukungan ini mencakup upaya bersama membangun kapasitas masyarakat, menggalang kesadaran dan memastikan implementasi strategi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan,” terangnya.
Menurut Firman, kegiatan ini bertujuan mendiskusikan pemahaman tentang Katab Kebahan, baik dari sisi sejarah, landscape, budaya, dan adat istiadat sekaligus launching program leading the change 2.
“Diskusi hari ini, kita hadirkan langsung Profesor Zaenuddin untuk menjadi narasumber kita, kerena beliau sudah melakukan penelitian dan menghasilkan karya tulis tentang Katab Kebahan yang membuat Katab Kebahan ini bisa dikenal dimana-mana,” ujarnya.
Kesempatan tersebut, Profesor Zaenuddin mengajak seluruh peserta yang hadir untuk bisa menulis tentang Katab Kebahan, baik itu dari budaya, adat istiadat, permainan dan lain-lainya.
“Kedepannya saya usulkan untuk FPB bisa memfasilitasi para peserta yang hadir untuk bisa menulis tentang Katab Kebahan. Karena masih banyak sekali yang bisa kita tulis tentang Katab Kebahan ini, dari sejarahnya, budaya, adat istiadat dan permainan,” pungkasnya.
Editor: Andrian