INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengerahkan 40 tenaga kesehatan untuk membantu warga yang terdampak banjir. Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti Syamsul, mengatakan bahwa tim medis yang terdiri dari 10 tenaga kesehatan di masing-masing kabupaten akan ditugaskan bergilir untuk memberikan pelayanan di lapangan.
“Dengan tim yang terdiri dari 10 tenaga kesehatan yang ditugaskan di masing-masing kabupaten, total kami akan mengerahkan 40 personel di lapangan. Targetnya kami akan melakukan penyesuaian dengan mempertimbangkan kapasitas rekan-rekan kami. Rencananya Senin nanti kami akan bergilir, tim yang ada dan menggantinya dengan anggota baru,” kata Suyuti Syamsul pada Jumat, 26 Januari.
Suyuti mencatat, empat posko kesehatan tetap telah didirikan untuk mengatasi bencana banjir, yang juga berkaitan dengan operasional dapur umum. Tenaga kesehatan akan berpindah dari desa ke desa untuk memberikan bantuan medis, baru kembali setelah selesai berkeliling.
“Ada empat posko kesehatan tetap dan sejumlah posko keliling yang disusun berdasarkan kebutuhan di lapangan,” jelasnya.
Dia menambahkan, pengerahan tenaga medis ini akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, termasuk di sepanjang bantaran sungai yang rawan terkena dampak banjir. Selain itu, Dinas Kesehatan juga bertanggung jawab untuk mengaktifkan 72 fasilitas kesehatan yang terpengaruh oleh banjir.
“Tentu saja, tantangan akan muncul selama proses pemberian layanan. Kami juga memberikan dukungan di berbagai kabupaten dan kota untuk menjamin kesinambungan pelayanan, baik dengan membantu tenaga kerja atau mendirikan tenda, atau memanfaatkan rumah warga. Hal ini sangat penting untuk menjaga pelayanan kesehatan, khususnya bagi ibu hamil dan anak,” tegasnya.
Suyuti menambahkan bahwa meskipun layanan kesehatan harus mencakup seluruh demografi, fokus utama tim medis adalah untuk lansia, anak-anak, dan ibu hamil yang rentan terkena dampak bencana.
Penulis: Redha
Editor: Andrian