INTIMNWS.COM, KASONGAN – Dua unit rumah di Desa Samba Katung, Kecamatan katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Minggu 6 November 2022, habis dilalap si jago merah.
Kepala Desa Samba Katung, Badaruddin mengatakan, perisitiwa itu terjadi sekira pukul 03.40 WIB. Kedua rumah yang menjadi korban masing-masing milik Suhardi atau yang biasa disapa Adi dan rumah Alm Suriyansah yang kini dihuni anaknya, Fitri atau biasa disapa Ibu Enong.
Badaruddin mengatakan, pada malam kejadian rumah Suhardi sedang dalam keadaan kosong karena anak dan istrinya menginap di rumah anaknya yang tidak jauh dari tempat kejadian. Sementara rumah yang didiami Enong saat itu hanya dihuni anaknya yang bernama Fina (12).
Kades menceritakan, dari keterangan saksi Fina saat itu dirinya terbangun karena merasa kepanasan dan listrik padam dalam rumahnya. Kemudian ia keluar dari kamar dan sudah melihat dapur rumahnya sudah terbakar.
Dia pun bergegas keluar rumah dengan keadaan sangat ketakutan meminta tolong kepada tetangga sebelahnya untuk membantu memadamkan amukan si jago merah itu. Sontak warga sekitar yang mendengar teriakan dan melihat api yang berkobar bergegas untuk memadamkan api agar tidak menjalar ke perumahan lainnya.
Proses pemadaman sempat terkendala karena lokasi kejadian yang berada di gang membuat warga terpaksa bergotong royong menggunakan alat seadanya untuk memadamkan kobaran api. Tak lama kemudian, mobil damkar ikut memadamkan.
“Kita belum tau sumber api dari mana, dugaan sementara akibat korsleting. Tidak ada korban jiwa tapi kerugian materil mencapai ratusan juta rupiah. Karena hampir semua harta berharga hangus terbakar,” jelas Kades Badaruddin.
Terpisah Kapolsek Katingan Tengah, Iptu Affan Efendi Batubara mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyabab kebakaran tersebut. saat ini kata dia, pihaknya telah memasang garis polisi di tempat kejadian.
“Ditaksir kerugian materil mencapai 300 juta, terdiri dari dua rumah, satu buah gedung walet yang berada dalam rumah dan satu unit sepeda motor serta benda berharga lainnya yang hangus terbakar,” pungkasnya. (**)
Editor: Irga Fachreza