INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Hari itu, suasana di Pasar Indra Sari, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, mendadak ramai.
Bukan karena promo diskon atau dagangan laris, melainkan karena kedatangan tamu istimewa, Calon Gubernur Kalimantan Tengah Abdul Razak dan wakilnya.
Kunjungan ini benar-benar dadakan, sampai para pedagang yang awalnya asyik melayani pembeli kaget dan langsung berbisik-bisik sambil saling menatap.
“Eh, itu Razak kan? Yang mau jadi gubernur?” tanya seorang penjual ikan sambil melirik rekannya, Senin (16/9), pagi.
Razak, dengan senyum lebar, melangkah masuk ke tengah pasar yang dipenuhi dengan aroma ikan segar, sayuran, dan berbagai macam dagangan lainnya. Meski terlihat santai, wajahnya mulai berkeringat di tengah terik matahari.
“Wah, ini pasar benar-benar hidup ya, seperti ekonomi masyarakat yang terus bergerak,” katanya sambil menyeka keringat di dahi dengan sapu tangan.
Para pedagang yang awalnya terkejut, tidak mau melewatkan kesempatan langka ini. Sambil terus melayani pembeli, mereka mulai menyampaikan keluhan dan harapan. Salah satu yang paling nyaring terdengar adalah soal pembenahan tata letak pedagang dan regulasi pasar.
“Pak, kami ini sudah lama berharap ada perubahan. Tata letaknya susah, pembeli kadang bingung mau ke mana. Tolong, ya Pak, biar lebih teratur,” ucap Bu Siti, pedagang sayur, dengan penuh semangat.
Tak ketinggalan, pedagang daging ikut nimbrung. “Dan soal regulasi, Pak! Jangan sering-sering ada perubahan, bikin kami susah ngikutin. Kadang aturan baru muncul tiba-tiba, kami jadi kelabakan!” imbuh Pak Udin, sambil mengacungkan pisau potongnya yang mengilap.
Razak yang mendengar keluhan itu, hanya bisa tersenyum tipis. “Sabar ya, Bapak Ibu. Ini jadi masukan penting buat kami. Nanti kalau terpilih, kita akan benahi sama-sama,” ujarnya. Wakilnya pun menimpali dengan anggukan setuju.
Kunjungan singkat ini memang tidak membawa perubahan seketika, tapi setidaknya para pedagang Pasar Indra Sari kini merasa suara mereka didengar. “Semoga nanti benar dibenahi ya, Pak. Jangan cuma janji-janji kayak yang dulu-dulu,” ucap Bu Siti sambil kembali menata dagangannya.
Razak tersenyum, melambaikan tangan sambil berlalu, meninggalkan pasar dengan segudang janji di pundaknya.
Penulis : Yusro
Editor : Mualana Kawit