INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kemacetan dapat terjadi karena adanya perlambatan jalan yang disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya, banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan sehingga menimbulkan kemacetan.
Kemacetan sudah biasa terjadi di jalan Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama (Kolam). Perbaikan jalan memang dikebut di wilayah tersebut, namun tidak dipungkiri sekarang masih rusak. Situasi tersebut tak lepas dari kondisi alam, yakni hujan yang mengikis penimbunan.
Perbaikan pun menjadi dilema karena hasilnya sering dilewati kendaraan muatan berat.
Kepala Dinas PUPR Kobar Hasyim Mualim menyampaikan hujan menjadi dilema dalam upaya perbaikan jalan. Sebelumnya pihaknya sudah melakukan perbaikan di ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam, namun hujan deras turun.
”Kalau penimbunan jalan, hujan deras otomatis ada air. Akibatnya lumpur jalan licin dan ambles lengket dengan lapisan yang lama,” ujarnya, Selasa 13 Juni 2023.
Ia menyebut, jalan yang masih ditimbun memerlukan perawatan tertentu. ”Cuma kondisi hujan, terutama yang ditimbun. Karena musuh utama yang adalah air, apalagi dilewati kendaraan yang berat dan banyak juga berpotensi lebih cepat rusak dan macet,” terangnya.
Hasyim menekankan tim dari PUPR untuk terus melakukan penambalan dan tidak berhenti. Namun karena banyaknya kondisi jalan yang rusak, maka setiap hari perlu melaksanakan pemeliharaan.
”Karena panjangnya ruas jalan, di sini diperbaiki, kemudian ganti ke ruas lain. Tidak lama yang baru diperbaiki rusak lagi,” katanya.
“Seperti misalnya di Pangkalan Bun-Kolam cukup sering dilakukan penambalan. Ruas jalan ini cukup sering dilakukan kegiatan pemeliharaan jalan,” seloroh Hasyim.
Ia menyampaikan pekerjaan fisik rata-rata belum mulai, sembari menunggu cuaca lebih bersahabat. Karena dengan situasi masih sering hujan deras, pekerjaan tidak optimal dan cepat rusak.
”Dikerjakan ketika intensitas hujan sudah mereda. Kalau sekarang ditimbun pada umumnya umurnya tidak akan lama,” tukasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian