INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) diminta memperhatikan estetika dan penataan Kota Manis Pangkalan Bun, dan kawasan jalan Pangeran Antasari yang semrawut pedagangnya.
“Penataan estetika kota itu misalnya masih banyak para pedagang kaki lima yang memakai jalan raya, yang mengganggu pengguna jalan dan merusak keindahan kota,” kata Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Barat, Bambang Suherman.
Dia juga menyoroti perihal semrawutnya para pedagang di sekitar jalan Iskandar sekitaran Bundaran Pancasila yang memanfaatkan trotoar untuk berjualan.
Bambang Suherman meminta agar Pemkab Kobar serius untuk melakukan penataan kembali supaya estetika kota Pangkalan Bun tetap terjaga dengan baik.
Apalagi, lanjut Bambang Suherman, Pangkalan Bun saat ini memiliki Hotel berbintang yang tentunya akan banyak tamu-tamu berkunjung ke Kotawaringin Barat.
“Saya melihat di kawasan jalan Pangeran Antasari semrawut para pedagangnya, bukan kita melarang tetapi jika ditata tentu akan terlihat indah,” tutur Politisi Gerindra ini.
Selain itu hadirnya hotel berbintang di Kota Pangkalan Bun, ia berharap dapat membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan dunia pariwisata di Kobar.
Dengan adanya hotel tersebut tentu puluhan bahkan ratusan Karyawan akan terserap menjadi tenaga kerja disana.
Ia mendukung adanya investasi dibidang perhotelan karena itu sejalan dengan program pemerintah dalam pengembangan pariwisata.
Maka ia menyuarakan hadirnya hotel berbintang tersebut juga di imbangi dengan perbaikan dan penataan sarana atau fasilitas publik seperti trotoar dan plangson.
Ia menyadari pembangunan dari desa juga masih banyak manjadi Pekerjaan Rumah. Tetapi jangan sampai mengabaikan estetika kota mengingat itu menjadi wajah atau cerminan kota Manis Pangkalan Bun.
Selain itu, ia juga menyoroti, tanah-tanah kossong yang diduga sengaja di biarkan oleh pemiliknya juga terlihat tidak terawat dan menjadikan lambatnya pertumbuhan ekonomi di Kobar.
Bambang menduga tanah-tanah tersebut utamanya di kawasan kota sengaja di simpan saat harga mahal baru dijual.
“Saya mengimbau agar tanah-tanah itu segera dimanfaatkan atau setidaknya disewakan untuk pelaku UMKM supaya ada aktifitas sehingga Kota Pangkalan Bun terlihat tumbuh dan berkembang,” pintanya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian