INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Barat Mulyadin menegaskan, terjadinya musibah banjir yang saat ini melanda di Kobar, penyebabnya adalah penebangan hutan tanpa kajian.
Sehingga, kata Mulyadin saat ini tidak ada lagi kawasan sebagai serapan air.
“Kita ketahui bersama, musibah banjir di Kobar selalu terjadi di tempat yang sama dan hal itu menjadi langganan setiap tahunnya,” , ucapnya, Kamis 9 September 2021.
Lanjut Mulyadin, ini perlu pemikiran dari semua pihak, apa yang menjadi penyebabnya dan harus sama-sama mencari solusi.
Menurut Politisi PDIP ini, banjir salah satu bencana yang kerap melanda pada saat musim hujan tiba, namun masyarakat sering kali melupakan bahwa banjir bisa terjadi akibat hal sepele namun berdampak luas.
“Seperti penebangan pohon tanpa kajian pada lingkungan,” jelasnya.
Dimana menurutnya, pada saat terjadi intensitas curah hujan yang relatif tinggi, sungai tidak mampu lagi menampung air yang melebihi kapasitas volume air sungai, karena tidak ada hutan yang mampu menyerap air.
“Kami dan pemerintah daerah pernah sepakat akan melakukan relokasi pada pemukiman yang menjadi langganan banjir, tetapi masyarakat menolak karena sudah terbiasa dengan kondisi banjir”, kata Mulyadin.
“Namun hal ini tetap harus di sikapi, agar tidak ada lagi kawasan yang menjadi langganan banjir,” sambungnya.
Kedepannya menurut Mulyadin, untuk mengatasi masalah pembukaan hutan di bagian Hulu Sungai, pemerintah daerah segera untuk melakukan penghijauan di lahan kritis.
Sebab, keberadaan hutan sangat penting untuk keseimbangan lingkungan.
“Pemerintah daerah untuk melakukan pemetaan terhadap lahan lahan kritis, dengan anggaran yang tersedia, kita bisa melakukan penghijauan di lahan tersebut, hal ini guna mengatasi masalah banjir yang setiap tahun selalu terjadi,” tegas Mulyadin. (Yusbob)