INTIMNEWS.COM, NANGA BULIK – Desa Kina di Kecamatan Batang Kawa menjadi sentra industri olahan jahe. Oleh masyarakat setempat, tanaman rempah tersebut dijadikan produk kemasan instan.
Salah satu pelopor produk jahe olahan, Sisliana menjelaskan, melimpahnya jahe saat panen menjadikan harga yang cukup bagus terkadang menjadi turun drastis.
Melihat kondisi itu, dia bersama sejumlah warga Desa Kina membuat terobosan untuk mengantisipasi ketidakstabilan harga rempah tersebut paska panen.
“Kami mengolah jahe menjadi produk kemasan instan,” terang Sisliana saat diundang ke Kantor Bupati Lamandau pada Senin (9/5) kemarin.
Terang Sisliana, jahe diolah menjadi berbagai variasi, antara lain serbuk jahe, jahe instan dan inovasi jahe celup yang menjadi andalan karena cukup banyak diminati pasar.
Berkat upayanya tersebut, Sisliana dinobatkan sebagai salah satu perempuan berprestasi dan inspiratif pada peringatan Hari Kartini tingkat Provinsi Kalteng di Palangka Raya, baru-baru ini.
Sementara, Bupati Lamandau Hendra Lesmana berpesan agar produk Jahe instan ini dapat mengikuti keinginan konsumen (minat pasar) dan memiliki harga jual yang terjangkau oleh konsumen.
“Tolong dijaga kualitasnya. Terkait perizinan nanti akan kami fasilitasi,” ucap Bupati.
Selain itu, dengan pertimbangan kearifan lokal, keunikan dan pembinaan yang berkelanjutan, produk jahe kemasan instan tersebut menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Lamandau.
Penulis: Natalia
Editor: Andrian