INTIMNEWS.COM, PULANG PISAU – Pemerintah Indonesia saat ini telah menjadikan pengendalian kebakaran hutan dan lahan sebagai salah satu program prioritas nasional. Kalimantan Tengah sendiri merupakan salah satu provinsi yang hampir setiap tahun mengalami kebakaran hutan dan lahan.
Menyikapi hal tersebut, maka telah dilaksanakan Penelitian Kompetitif Dosen Internal (PKDI) oleh dua dosen dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) dengan judul “Instrumen Tingkat Kesiapsiagaan Desa dalam Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Pulang Pisau”. Penelitian diketuai oleh Dr. Sari Marlina, S.Hut.,M.Si yang juga dosen di Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik dan Informatika UMPR, bersama dengan Dr. Rita Rahmaniati, M.Pd yang juga dosen di Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMPR.
Pendekatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan adalah berbasis desa, dengan melibatkan partisipasi masyarakat desa secara aktif, yang didasari atas pertimbangan bahwa desa adalah unit administrasi terkecil di tingkat tapak sehingga kebakaran yang terjadi di dalam dan sekitar wilayah desa.
“Perangkat kriteria dan indikator ini digunakan sebagai instrumen penilaian tingkat kesiapsiagaan desa dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan, masing-masing memiliki nilai/bobot meliputi tingkat keterlibatan masyarakat, teknologi dan sarana prasarana pengendalian kebakaran, lahan dan mata pencaharian, regu pengendali kebakaran, dan kebijakan pengendalian kebakaran,” jelas Sari Marlina.
Implementasi penggunaan instrumen sendiri dilakukan di dua desa yaitu Desa Tanjung Taruna dan Tumbang Nusa di Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah. “Instrumen penilaian nantinya akan dapat digunakan siapapun dengan metode self assessment. Sebagai dasar penentuan intervensi program dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan berbasiskan pendekatan desa,” ujar Sari Marlina.
Sari menjelaskan mengenai tujuan dari penelitian kompetitif dosen internal ini. Pertama adalah untuk mengetahui instrumen/perangkat untuk menilai tingkat kesiapsiagaan desa dalam pengendalian karhutla. Kedua untuk mengetahui penilaian tingkat kesiapsiagaan desa dalam pengendalian karhutla.
Penelitian tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2022 di Desa Tumbang Nusa dan Desa Taruna Jaya Kabupaten Pulang Pisau.
Dijelaskan jika alasan memilih dua desa tersebut adalah karena sumber penelitian. Kabupaten Pulang Pisau sendiri merupakan luasan (hektar) tertinggi dalam kejadian kebakaran lahan gambut tahun 2015.
“Luaran dari uji coba instrumen ini adalah revisi atau penyempurnaan perangkat KI DSA. Setelah instrumen selesai disusun dan teruji maka instrumen dapat digunakan untuk menilai tingkat kesiagaan desa dalam pengendalian kebakaran,” tutur Sari Marlina.
Editor: Andrian