INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Masyarakat Kotawaringin Barat saat ini mulai merasa resah lantaran curah hujan mulai meningkat. Sehubungan dengan intensitas curah hujan yang tinggi kini masyarakat khususnya warga bantaran sungai mulai waspada banjir.
Diwartakan sebelumnya, beberapa desa di Kecamatan Arut Utara, sempat terendam banjir akibat dari luapan air sungai.
Tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari belakangan ini mempengaruhi ketinggian air Sungai Arut, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Wardiman, warga Kelurahan Raja Seberang, menjelaskan derasnya hujan yang turun pada hari tersebut membuat tinggi muka air saat ini mencapai 30 cm dari lantai rumah panggung warga yang bermukim di bantaran Sungai Arut.
“Bila curah hujan masih tinggi dalam beberapa hari kedepan, potensi banjir bisa saja terjadi di kawasan pemukiman warga di bantaran Sungai Arut. Di antaranya Kelurahan Baru, Raja, Raja Seberang, Mendawai dan Mendawai Seberang,” jelasnya, Jumat (24/3/2023).
Bila kondisi banjir yang terjadi akibat meningkatnya tinggi muka air Sungai Arut, menurutnya, pastinya warga hrus mengeluarkan dana khusus untuk mengamankan barang dan perabot rumah.
Permasalahan ini hampir terjadi setiap tahun, sehingga warga rata-rata sudah melakukan tindakan penyelamatan barang dan perabotan rumah agar tidak rusak terendam air. Warga rata-rata membuat panggung di dalam rumah.
“Pastinya untuk itu diperlukan dana minimal Rp700.000 hingga Rp 1.000.000,” jelasnya.
Selain itu masih ada lagi hal yang menjadi kekhawatiran warga bila kondisi muka air sungai semakin meninggi.
“Karena banyak binatang liar, khususnya reptil yang menyelamatkan diri dan bersembunyi di rumah warga akibat air yang merendam habitat,” ungkap Wardiman.
“Kemarin ular sempat saya ketahui masuk kedalam rumah dan segera saya lakukan tindakan pengamanan. Hal ini bukan hanya terjadi di rumah saya, tapi di beberapa rumah warga lainnya setiap kali terjadinya peningkatan debit air sungai,” pungkasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian