
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Cuaca ekstrem yang terjadi di Kalimantan Tengah berpotensi mengakibatkan terjadinya gelombang sedang, dengan tinggi 1,25 meter sampai 2,5 meter terjadi di perairan Kalimantan Tengah bagian barat, untuk itu diimbau kepada nelayan dengan perahu kecil tidak melaut dulu.
Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Sta. Met. Kelas III Iskandar, Kotawaringin Barat, Aqil Ihsan. Bahwa telah disampaikan peringatan dini gelombang tinggi, sejak tanggal 30 – 31 Agustus 2021.
Dimana, menurut Aqil wilayah perairan Kalimantan Tengah bagian barat, laut Jawa bagian tengah dan perairan Karimun Jawa berpeluang terjadi gelombang sedang.
“Situasi cuaca saat ini sangat membahayakan keselamatan nelayan, terutama nelayan kecil,” kata Aqil, Selasa 31 Agustus 2021.
“Sehingga diimbau untuk nelayan dengan perahu kecil sebaiknya untuk tidak melaut dahulu dan untuk perahu ukuran besar dan sedang agar berhati-hati saat me laut,” lanjut Aqil Ihsan saat dikonfirmasi.
Aqil menjelaskan, dengan adanya gangguan atmoster menyebabkan terjadinya kondisi cuaca ekstrem untuk wilayah Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah.
“Terjadinya belokan Angin atau konvergensi dan Gelombang Atmosfer Rossby Ekuator menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah kita,” jelas Aqil.
Lanjut Aqil, informasi yang disampaikan dari Stasiuan Maritim Tanjung Mas Semarang, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 – 20 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur – Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 – 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Selatan Banten, Samudra Hindia Barat Lampung hingga selatan Jawa, Laut Banda dan Laut Arafuru bagian timur.
“Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” pungkasnya. (Yus)