INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Pemerintah Kabupaten Katingan menggelar workshop Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) tingkat Kabupaten Katingan, Kamis 27 april 2023.
Sekataris Daerah kabupaten Katingan, Pransang mengatakan Pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R) adalah wadah kegiatan program pkbr (perencanaan berkeluarga bagi remaja) yang dikelola oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja serta kegiatan lainnya tersebut.
“Kita memberikan informasi pendewasaan usia perkawinan (pup), keterampilan hidup (life skills), pelayanan konseling, rujukan, pengembangan jaringan dan dukungan serta kegiatan lainnya, sesuai minat dan ciri remaja,” ungkap Pransang.
Kelompok PIK-R, kata dia, bertujuan untuk menciptakan generasi berencana (genre), yaitu generasi yang memiliki perencanaan dan kesiapan dalam pembentukan keluarga sebagai dasar mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera melalui peningkatan usia perkawinan pertama bagi perempuan maupun laki-laki.
Menurut Pransang, generasi berencana dapat terhindar dari hubungan seksual di luar pernikahan, pernikahan usia dini, dan penyalahgunaan napza yang berawal dari minimnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi.
Pernikahan usia dini dapat menimbulkan beragam resiko fisik maupun psikis. Resiko tersebut disebabkan karena belum matangnya alat reproduksi, labilnya kondisi psikis, dan belum mantapnya kondisi ekonomi.
“Saya berharap melalui PIK-R ini, kalian akan menularkan virus-virus positif di kalangan sebaya kalian, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat dimana kalian tinggal. Dengan adanya pik-r ini, diharapkan pencegahan stunting dari, Jenjang pernikahan, antara lain, ideal usia, matang secara mental, kesiapan secara ekonomi serta sehat secara fisik,” harapnya.
Dengan perencanaan keluarga, akan dapat menghindari pernikahan dini dan pernikahan usia anak, yang dapat menghasilkan keturunan bayi stunting.
Namun, perencanaan keluarga oleh remaja sebelum masuk jenjang pernikahan belum semua menerapkan. Masih ada remaja yang menikah di bawah usia ideal (perempuan 21 tahun dan laki-laki 25 tahun), yang secara mental dan finansial belum siap, termasuk belum adanya kesiapan menjadi orang tua yang harus bertanggung jawab mendampungi tumbuh kembang anak yang dilahirkan agar berjalan optimal.
“Sehingga peran remaja sangat penting dalam pencegahan stunting dari hulu. Pembinaan hulu dapat teratasi melalui perencanaan kehidupan keluarga,” tutupnya.(**)
Editor: Irga Fachreza