INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan menghimbau masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan. Apabila anak-anak dari sekarang sudah gemar makan ikan, maka tumbuh kembangnya akan semakin baik dan terhindar dari stunting.
“Harapan kita generasi kedepan akan menjadi generasi yang cerdas, mandiri, dan tangguh dalam menghadapi tantangan,” ujar Bupati Katingan, Sakariyas, Jumat 25 November 2022.
Sakariyas menyebut, saat ini kita dihadapkan pada permasalahan gizi, terutama pada anak usia di bawah satu tahun. Berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia untuk kabupaten Katingan tahun 2021, angka prevalensi stunting mencapai 29,3 persen. Hal ini menunjukan bahwa ada penurunan kasus dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 338 persen. Pengertian prevalensi sfunting adalah mengukur persentase anak balita yang tinggi di bawah rata-rata penduduk acuan sebagai salah satu indikator kurang gizi kronis.
“Ikan menjadi salah satu solusi peningkatan gizi masyarakat untuk amannya pada 1000 hari pertama kehidupan dan perkembangan otak anak-anak di bawah dua tahun,” ungkap Sakariyas saat menghadiri acara di Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan.
Perlu kita ketahui, ikan sebagai sumber pangan memiliki kandungan gizi yang sangat baik, seperti protein sebagai sumber pertumbuhan, asam lemak omega 3 dan 6 yang bermanfaat bagi kesahatan ibu dan pembentukan otak janin, vitamin, serta berbagai mineral yang sangat bermanfaat bagi ibu dan janin ikan sebagai
Ikan merupakan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Di samping itu, nilai biologisnya mencapai 904 dengan jaringan penikatan sedikit. Sehingga lebih mudah dicerna. Hal yang paling penting adalah harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan sumber protein lainnya.
“Untuk menjadi bangsa yang cerdas, makan ikan perlu lebih digalakan. Kabupaten Katingan memiliki banyak ikan lokal seperti baung, gabus, jelawat, patin, gurami, saluang. Nilai yang semua nya mengandung banyak protein yang sangat berguna untuk pertumbuhan jasmani dan rohani sejak usia dini,” jelas Sakariyas.
Namun permasalahan yang sering terjadi jaman sekarang pada anak-anak adalah cenderung tidak menyukai makan ikan. Mareka cenderung lebih makan-makanan instan yang mengandung penyedap rasa serta pengawet yang kurang baik untuk kesahatan.
Untuk mengatasi hal tersebut, orang tua terkhususnya para ibu harus menyiasati secara kreatif dengan cara penganekaragaman jenis resep masakan mengolah makanan menjadi bentuk yang diminta oleh anak. Seperti nugget, bakso ikan serta cemilan-cemilan berbahan ikan.
“Untuk meningkatkan konsumsi ikan dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Katingan, maka gerakan gemar makan ikan ini harus dilakukan terus menerus dengan bersinergi dengan instansi lain seperti petugas kesahatan, posyandu, serta guru-guru sekolah,” tuturnya.
Tokoh agama serta tokoh masyarakat harus menggalakan kampanye gemar makan ikan. Dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang lebih kreatif melalui penyuluhan, sosialiasi, lomba masak berbahan ikan yang kesemuanya bersifat edukatif serta mengajak. Sehingga akhirnya nanti tertanam dalam hati dan pikiran masyarakat akan pentingnya makan ikan.
“Apabila anak-anak dari sekarang sudah gemar makan ikan maka tumbuh kembang kalian akan semakin baik terhindari dari stunting. Sehingga harapan kita generasi kita kedepan akan menjadi generasi yang cerdas, mandiri, dan tangguh dalam menghadapi tantangan,” tutup Bupati.
Editor: Andrian