INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Semenjak dibukanya pelayanan operasi mata katarak awal Januari lalu, kunjungan pasien ke poli mata RSUD dr Murjani Sampit terus meningkat. Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Pelayanan Umum RSUD Murjani Sampit, Ari Wijayanto, 17 Januari 2023.
“Setelah adanya layanan operasi katarak. Kunjungan pasien ke poli mata rata-rata 30 orang per harinya,” ungkap Ari Wijayant.
Ari mengatakan, untuk melayani pasien penyakit mata yang terus meningkat, pihak rumah sakit menyiapkan dua dokter spesialis mata. Tidak hanya itu, alat-alat kedokteran pun secara bertahap dilengkapi.
“Kita ada dua dokter spesialis mata dengan fasilitas yang memadai untuk melayani operasi mata katarak dan periksa mata,” lanjutnya.
Sementara Refraksionlis, Nindya, M.S, AM.DA, Optisien (RO) merupakan orang yang berwenang melakukan pemeriksaan mata dasar, pemeriksaan refraksi, menetapkan hasil pemeriksaan, menyiapkan juga membuat lensa kacamata atau lensa kontak.
“Untuk layanan paling banyak katarak, glaocima, peterigium, glaucoma suspect, kacamata cek mines. Sampit ini paling banyak periksa mata karena duri sawit, beda dengan daerah lain,pokonya segala jenis yang berkaitan dengan mata bisa dilayani,” tutur Nindya.
Ia menambahkan, saat ini ada penyakit mata yang banyak diderita orang tetapi kadang disepelekan karena ketidaktahuannya. Penyakit mata tersebut adalah peterugium. Yakni adanya daging tumbuh pada bagian putih mata (konjungtiva).
Menurutnya, secara statistik, penyakit ini banyak menimpa para pekerja yang banyak beraktivitas di luar ruangan, dan sering terkena sinar matahari, angin dan debu.
“Di Sampit faktor risiko, debu, pasir dan partikel-partikel yang terbawa oleh angin sangat mempengaruhinya. Piterigium jarang diderita oleh anak-anak,” jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Kotim, Halikinnor berharap agar RSUD dr.Murjani Sampit terus meningkatkan fasilitas layanan kepada masyarakat, karena selama ini jika ada pasien yang ingin operasi katarak harus merujuk ke rumah sakit diluar daerah.
“Kami lihat RSUD dr. Murjani semakin memiliki kemajuan karena sudah bisa melayani operasi mata katarak,” pungkas Halikin. (**)
Editor: Irga Fachreza