INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Presiden Kelima RI Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri membuka program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan Tahun 2022 yang dipusatkan di Universitas Palangka Raya.
Pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan dan KKN Bersama berlangsung sukses. Adapun tema kegiatan KKN Kebangsaan kali ini adalah “Penerapan Falsafah Huma Betang Sebagai Perwujudan NKRI untuk Mendukung Pengembangan Lumbung Pangan (Food Estate) Menuju Kemandirian Nasional”, bertempat di Stadion Mini Universitas Palangka Raya, Minggu (17/07/2022).
Dalam sambutan pembuka, Megawati menyampaikan bahwa peserta KKN Kebangsaan Tahun 2022 bisa merawat keberagaman Indonesia. “Saya titipkan untuk anak-anakku, yang menjadi peserta KKN Kebangsaan Tahun 2022; Rawatlah keberagaman Indonesia,” ucapnya.
“Kalian akan melihat, kalau kalian terjun ke lapangan langsung, betapa sebenarnya masyarakat itu selalu bergotong royong. Jagalah persatuan Indonesia, dan jadilah bagian untuk selalu memajukan bangsa Indonesia, serta ikutlah menjadi solusi dalam menyelesaikan berbagai ancaman kebangsaan kita,” sambungnya.
Megawati menjelaskan jika keberagamanlah yang mengokohkan Indonesia. “Keberagaman latar belakang penduduknya dan keberagaman sumber daya serta keberagaman kekayaan alam Nusantara,” kata Megawati
Semua itu, menurut Megawati, yang akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar, bangsa yang disegani dunia.
“Harmoni dalam keberagaman sudah final bagi bangsa Indonesia, keberagaman adalah perekat bangsa Indonesia yang sesuai Pancasila. Pancasila itulah perekat bangsa,” ujar Megawati.
“Indonesia harus terus menjadi rumah besar bagi seluruh rakyatnya, tiada ada beda, kita harus terus mengembangkan toleransi yang berbeda status sosial, ekonomi, dan agama, tinggal bersama-sama dan hidup harmonis,” tambahnya.
Megawati mengatakan, di manapun warga bangsa Indonesia berada, nilai-nilai Pancasila harus tetap dibawa dan senantiasa melekat dalam pikiran, hati, dan terutama jiwa.
“Karena, kalau salah satu saja dari lima sila itu katakanlah akan dirusak, maka Pancasila sebagai perekat bangsa itu akan hilang,” tegasnya mengakhiri.
Editor: Andrian