INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapan dan peran Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Posko Krisis Karhutla Tahun 2024. Acara ini berlangsung di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Rabu (4/12/2024), dengan tema “Peningkatan Peran TRC-PB dalam Pengendalian Karhutla.”
Kegiatan ini diikuti oleh Tim Respon Posko Krisis Karhutla Pusdalops PB Provinsi Kalteng, anggota TRC PB Provinsi Kalteng, serta personel BPBD kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. Ketua Panitia, Murayyati, menyampaikan bahwa tujuan utama Bimtek ini adalah memberikan bimbingan teknis untuk meningkatkan peran TRC PB dalam pengendalian Karhutla di wilayah Kalimantan Tengah.
Sekretaris BPBPK Provinsi Kalteng, Agus Suyanto, yang mewakili Kepala Pelaksana BPBPK, menjelaskan bahwa berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB) 2022-2026, Provinsi Kalimantan Tengah menghadapi 12 jenis risiko bencana, dengan Karhutla menjadi salah satu risiko tinggi.
“Musim kemarau yang biasanya terjadi antara Mei hingga Oktober meningkatkan risiko Karhutla, yang mayoritas disebabkan oleh aktivitas manusia. Oleh karena itu, pengendalian yang efektif memerlukan edukasi, peningkatan kapasitas, deteksi dini, dan respons cepat,” jelas Agus.
TRC PB memiliki peran penting dalam pengendalian bencana, termasuk Karhutla, mulai dari pengkajian awal, pemberian layanan darurat, hingga dukungan aktivasi sistem komando darurat di kabupaten/kota. Pembentukan TRC PB Provinsi Kalteng telah ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Nomor 188.44/167/2024, dengan melibatkan 12 perangkat daerah, empat lembaga terkait, dan dua organisasi sosial.
“Kami terus mendorong BPBD kabupaten/kota untuk segera membentuk TRC PB multi sektor, sesuai arahan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 360/1809/BAK,” tambah Agus.
Ia juga menekankan bahwa TRC PB harus menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, melakukan patroli untuk deteksi dini, serta merespons cepat setiap kejadian Karhutla. Dengan langkah-langkah ini, Karhutla diharapkan dapat dikendalikan lebih efektif.
Agus menyampaikan apresiasi kepada peserta dari berbagai perangkat daerah dan organisasi yang antusias mengikuti kegiatan ini. “Kami berharap ilmu yang diperoleh dari Bimtek ini dapat diterapkan di lapangan untuk mendukung pengendalian Karhutla secara maksimal,” ujarnya.
Bimtek ini menghadirkan narasumber dari Widyaiswara BPSDM Provinsi Kalteng, Ida Suharti Ningsih, serta Bintorong Pakpahan dan Japalmen Rajagukguk dari BPBPK Provinsi Kalteng. Kegiatan ini juga dihadiri oleh pejabat administrator, pengawas, dan tenaga fungsional di lingkup BPBPK Provinsi Kalteng.
Penulis: Redha
Editor: Andrian