INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Masyarakat Kelurahan Raja Seberang di Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, digemparkan oleh kemunculan seekor beruk yang melompat-lompat di sekitar rumah warga sejak malam tadi. Kehadiran hewan primata ini menimbulkan ketakutan dan kecemasan di kalangan penduduk, terutama bagi mereka yang memiliki anak kecil.
Menurut Oyong, warga RT 2 Kelurahan Raja, beruk tersebut biasanya muncul di saat lingkungan sepi. “Beruk ini datang ketika suasana sedang sepi. Tapi kalau sudah banyak warga yang keluar rumah, dia langsung pergi begitu saja,” ujar Oyong, Selasa (12/6/2024).
Kehadiran mendadak beruk ini membuat banyak orang khawatir akan keselamatan mereka dan anak-anak mereka.
Beruk, yang dikenal dengan perilaku aktif dan lincah, sering kali membuat warga terkejut dengan lompatan dan gerakannya yang cepat.
“Kami tidak tahu dari mana asalnya dan mengapa ia datang ke sini. Mungkin karena habitatnya terganggu atau ia mencari makanan,” tambah Oyong.
Kehadiran beruk ini bukan hanya menimbulkan ketakutan, tetapi juga menimbulkan rasa ingin tahu di antara warga. Beberapa di antaranya berusaha untuk mengamati beruk tersebut dari kejauhan. Namun, mereka tetap waspada dan tidak berusaha mendekat demi keamanan.
Kepala SKW II BKSDA Pangkalan Bun Dendi Sutiadi di Pangkalan Bun, telah mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik.
“Kami sedang berkoordinasi dengan anggota untuk menangani satwa liar ini. Warga diharapkan untuk tidak mengganggu beruk tersebut dan tetap menjaga jarak aman,Insyaallah paling lambat besuk pagi anggota akan ke lokasi, saat tim dokter masih menangani Orangutan”, kata Dendi, saat di konfirmasi.
Dia juga menambahkan bahwa fenomena seperti ini bisa terjadi karena beberapa faktor, termasuk kerusakan habitat alami hewan liar yang membuat mereka mencari tempat baru untuk tinggal atau mencari makan.
“Ini adalah tanda bahwa kita perlu lebih peduli terhadap lingkungan sekitar kita dan menjaga ekosistem agar tetap seimbang,” lanjutnya.
“Kami akan menangani beruk ini dengan cara yang tidak membahayakan baik bagi hewan maupun bagi manusia,” jelas Dendi.
Masyarakat di Kelurahan Raja berharap agar masalah ini segera terselesaikan sehingga mereka bisa kembali beraktivitas dengan tenang tanpa gangguan dari hewan liar. Kejadian ini juga menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam dan hidup berdampingan dengan makhluk lain di bumi.
Dengan adanya upaya dari berbagai pihak, diharapkan situasi ini dapat segera teratasi dan masyarakat dapat merasa aman kembali. Sementara itu, warga diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan jika ada kemunculan beruk atau hewan liar lainnya di lingkungan mereka.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit