INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar nashir menyebut Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Muhammad Yusuf memiliki kegigihan yang kuat. Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada pelantikan Rektor UMPR di Ball Room Bahalap Hotel Palangka Raya, Selasa 17 Januari 2023.
Haedar mengatakan, dilihat dari latar belakang seorang jurnalis membuat M Yusuf memiliki kegigihan dan tekad yang kuat. Untuk itu dia percaya M Yusuf mampu memimpin UMPR dengan amanah dan mampu membuat perubahan.
“Lima janji tentu sudah melekat dalam komitmen sekaligus juga ada fokus untuk menjadikan kampus ini menjadi kampus riset. Kami percaya beliau mampu menjalankan dengan baik,” sebutnya.
Menurut Haedar, pelantikan ini hanya merupakan regulasi dari perjalanan setiap kampus pada umumnya. Menurutnya, pergantian rektor hingga jajaran struktural merupakan hal yang normal dan biasa.
“Bahkan dalam Muhammadiyah sudah ada regulasinya, sehingga bukan lagi peristiwa yang luar biasa,” ujarnya.
Haedar mengatakan, pihaknya memiliki program khusus agar semua dosen bisa mencapai gelar doktor. Hal ini juga menjadi tugas rektor baru agar bisa mempercepat sekaligus dosen meraih gelar doktor.
“Kami juga mempunya program agar semua dosen itu doktor, disini sudah ada 39 doktor dari 170 dosen yang ada di kampus ini. Kita juga punya program university Muhammadiyah Malaysia yang kita desain khusus untuk program akselarasi mengambil program doktor,” ungkapnya.
Haedar menjelaskan, saat ini Muhammadiyah memiliki 171 Perguruan Tinggi, punya 120 Rumah Sakit, 136 Klinik, punya ribuan Sekolah dan seterusnya. Semua itu, kata dia, bergerak di dalam sistem, seluruh aset dan seluruh lembaga pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi yang tersebar diseluruh tanah air termasuk yang ada di Malaysia, Melbourne dan Kairo itu atas nama Badan Hukum Perserikatan Muhammadiyah.
“Selanjutnya yang perlu dibangun adalah kekuatan sistem, Muhammadiyah ini besar. Kita sebagai pimpinan bersahaja untuk sistem yang akuntabel dan sistem yang good governance, bahkan kami PP Muhammadiyah tidak mentolerir sistem yang asal-asalan adalah prinsip kami,” imbuhnya.
Muhammadiyah, kata Haedar memiliki Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan (LPPK) sendiri. Setiap lima tahun tambahanya, keuangan pimpinan Muhammadiyah diaudit.
“Dengan begitu prinsip ini menjadi modal dasar awal kita dalam mengelola organisasi, maka rektor harus memperkuat sistem karena rektor itu sebagaimana juga ketua PP Muhammadiyah datang dan pergi tetapi sistem itu abadi,” ujarnya.
Selanjutnya yang perlu diwujudkan bahwa prioritas pada riset tetapi harus terkoneksi dengan tiga dharma lainnya, yakni penguatan akademik, termasuk akselarasi untuk doktor dan guru besar, lalu pada saat yang sama juga untuk pengabdian kepada masyarakat, sebagian dari mengkoneksikan kampus supaya tidak menjadi manara gading pada realitas kehidupan masyarakat. (**)
Editor: Irga Fachreza