INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Di tengah riuh kendaraan di persimpangan Mega Mart, Jalan Ahmad Wongso, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, seorang ibu muda terlihat berdiri dengan bakul berisi kacang rebus. Ibu Eni, nama wanita tersebut, berjualan kacang rebus sambil menggendong dan menidurkan anaknya yang masih balita. Dengan sabar, ia menawarkan dagangannya kepada pengendara yang berhenti di lampu merah.
Ibu Eni mengaku sudah sepuluh bulan menjalani usaha ini untuk membantu perekonomian keluarganya. Bersama sang suami, mereka bahu-membahu menjual kacang rebus. Jika Ibu Eni berjualan di lampu merah, suaminya berkeliling menawarkan kacang ke berbagai tempat di kota. “Saya mulai jualan jam setengah lima sore sampai habis. Kadang bisa sampai malam,” ungkapnya, Rabu (1/1/2025).
Meski pekerjaan ini melelahkan, Ibu Eni tetap tegar. Ia membawa serta anak bungsunya karena tidak ada yang menjaga di rumah. Sementara anak sulungnya yang masih duduk di bangku sekolah dasar tinggal bersama bapaknya. “Anak kecil ini tidak bisa saya tinggal. Jadi, saya ajak saja ke sini,” tuturnya sambil mengusap keringat dan menidurkan anaknya.
Hasil dari jualan kacang rebus ini menjadi andalan keluarga Ibu Eni. Meskipun penghasilannya tidak besar, ia bersyukur dapat membantu mencukupi kebutuhan rumah tangga. “Suami saya juga jualan keliling. Kalau digabung, Alhamdulillah cukup buat makan dan bayar sekolah anak,” katanya dengan senyum tipis.
Namun, perjuangan Ibu Eni tidak lepas dari tantangan. Panas terik dan hujan kerap menjadi kendala baginya saat berjualan. Belum lagi menghadapi pengendara yang acuh atau bahkan mengkritik kehadirannya di jalan. “Yang penting kami usaha halal. Kalau ada yang beli, saya senang. Kalau tidak, ya tetap bersyukur,” katanya dengan nada sabar.
Kisah Ibu Eni menjadi cerminan perjuangan banyak orang kecil yang tetap berusaha keras demi keluarga. Meskipun penuh keterbatasan, ia menunjukkan bahwa semangat dan keikhlasan adalah kunci untuk bertahan. “Selama badan masih kuat, saya akan terus berusaha untuk anak-anak,” tegasnya.
Di tengah hiruk-pikuk kota, perjuangan seperti yang dilakukan Ibu Eni layak mendapatkan perhatian. Kehadirannya di persimpangan jalan bukan sekadar mencari rezeki, tetapi juga menjadi pengingat bahwa ada banyak orang yang tetap berjuang tanpa mengenal lelah demi keluarga tercinta.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit